19.9 C
Indonesia

Bangkai Paus Sperma di Banyuwangi Akan Diteliti

Must read

BANYUWANGI – Bangkai paus sperma (physeter macrocephalus) yang sebelumnya terdampar dan mati di pesisir pantai di Banyuwangi, Jawa Timur, akan melalui tahap autopsi sebelum dikuburkan.

Langkah autopsi tersebut akan dilakukan oleh Akademisi Kedokteran Hewan dari Universitas Airlangga.

Menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, autopsi akan membantu mengungkap penyebab pasti dari kematian paus.

Baca Juga:

“Dicek dulu kematiannya karena apa. Apa karena faktor usia, penyakit, pencernaannya, atau ada makanan yang mengganggu,” ujar Ipuk saat mengecek lokasi terdamparnya paus, Selasa (2/8), dikutip dari Kompas.

Nantinya, setelah dikubur, tulang belulang paus akan diambil kembali untuk penelitian dan edukasi.

Pengambilan tulang belulang ini masih akan tetap dilakukan oleh pihak Universitas Airlangga dan dilakukan setelah daging paus terurai dengan tanah.

“Tulang akan disatukan dan diambil oleh Unair untuk penelitian dan edukasi,” pungkas Ipuk.

Sebagai informasi, paus sperma ini pertama kali ditemukan terdampar di pesisir Pantai Warudoyong, Bulusan, Banyuwangi, pada Senin (1/8) pagi.

Paus sepanjang 10 meter ini disebutkan datang dari arah utara, tepatnya mengarah ke hotel Banyuwangi Beach.

Sensor navigasi di dalam tubuhnya diduga rusak, sehingga ia bisa berada sangat jauh dari rumahnya yang berada di wilayah Arktik.

Kebingungan, paus tersebut sempat terlihat hanya berputar-putar di perairan yang berjarak sekitar 50 meter dari bibir pantai.

Tim gabungan yang terdiri dari TNI AL dan Satpolair pun kesulitan untuk membawanya kembali ke perairan yang lebih dalam.

Berat tubuh paus, kondisi laut yang tengah surut, serta paus yang terus memberontak selama proses evakuasi membuat hewan berkepala kotak tersebut tidak bergerak dari perairan dangkal.

Akibatnya, setelah berjam-jam, paus itu dinyatakan mati pada Senin malam.

Petugas Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Kelautan Bali Wilayah Kerja Banyuwangi Bayu Dwi Handoko mengatakan bahwa ada beberapa opsi penanganan untuk paus yang mati terdampar.

“Kalau mati, dilakukan penguburan, membakar, atau menenggelamkannya,” jelasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru