JAKARTA – Kementerian Pertanian ternyata tetap siaga menjaga ketersediaan stok 12 bahan pokok selama lebaran berlangsung yang jatuh pada hari Senin (2/5).
Demikian dikatakan oleh Dirjen Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil saat berbincang dengan Redaksi The Editor pada Senin (2/5) dini hari.
Dalam percakapan yang berlangsung lewat pesan WhatsApp ini, Ali mengatakan bahwa, tak hanya menjaga ketersediaan stok 12 bahan pokok untuk masyarakat di seluruh Tanah Air, namun juga memonitoring ketersediaan bibit induk varietas unggul kelapa genjah di Sumatera Utara.
“Pasar Mitra Tani kita siapkan -2 H Lebaran. Lihat/monitoring Kebun Induk Bibit Kelapa Pandan Wangi Sumatera Utara -1 H,” demikian kata Ali.
Terkait pasar mitra tani, lanjutnya, seluruh staf dan jajaran di Ditjen PSP dan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian turun langsung ke seluruh provinsi di Indonesia.
Tujuannya adalah untuk menyediakan harga bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat sekaligus memantau harganya agar tidak melambung tinggi.

Sementara itu, monitoring kebun induk bibit kelapa genjah dilakukan langsung satu hari jelang lebaran, tepatnya pada Minggu (1/5) kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Ali Jamil melakukan monitoring dan pembinaan kepada pekebun serta produsen benih tanaman perkebunan, agar produsen benih mengedarkan benih sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, sedangkan pekebun dapat mengelola kebunnya menggunakan benih tanaman perkebunan yang bersertifikat dan diberi label resmi yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.
Ali tidak sendirian. Ia didampingi langsung Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Triwidarto, beserta Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Lies Handayani Siregar ke lokasi yang berada di Pantai Cermin Kanan, Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.
“Pelaksanaan Pengawasan Peredaran benih ini dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu melalui pengecekan dokumen dan fisik benih,” kata pria yang juga menjabat sebagai Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian ini.
Dan hasil temuan tim monitoring ini, Ali menegaskan bahwa tidak ada mafia benih kelapa. Dan benih yang beredar saat ini sudah bersertifikasi dan berlabel resmi.