24.5 C
Indonesia

Atasi Kegiatan Ilegal Antarnegara, Republik Dominika Bangun Dinding Perbatasan dengan Haiti

Must read

REPUBLIK DOMINIKA – Dalam rangka menghentikan migrasi ilegal serta penyelundupan senjata, obat-obatan, dan barang lainnya, Pemerintah Republik Dominika mulai membangun tembok di sepanjang perbatasannya dengan Haiti.

Upacara peresmian dilakukan pada Minggu (20/2), dengan Presiden Dominika Luis Abinader yang menekan sebuah tombol yang menggerakkan mesin guna mulai menuangkan beton ke fondasi dinding.

“Manfaat bagi kedua negara akan sangat penting,” kata Abinader.

Baca Juga:

Tembok itu pada akhirnya akan menutupi hampir setengah dari perbatasan sepanjang 392 kilometer dengan Haiti, satu-satunya tetangga negara ini.

Langkah tersebut diambil di tengah situasi politik dan ekonomi yang memburuk di Haiti sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise Juli lalu.

Situasi tersebut diperparah dengan meningkatnya kekerasan geng sekaligus kebuntuan politik atas penyelenggaraan pemilu.

Akibatnya, banyak warga Haiti melintasi perbatasan ke Republik Dominika tanpa dokumen.

Kebanyakan dari mereka mencari pekerjaan di sektor pertanian atau di industri konstruksi.

Meskipun kedua negara menempati pulau yang sama, Pulau Hispaniola, kehidupan keduanya cukup jauh berbeda.

Haiti adalah salah satu negara termiskin di Amerika sementara Republik Dominika adalah tujuan wisata Karibia populer yang telah makmur dalam beberapa dekade terakhir.

Eksodus orang Haiti dimulai setidaknya pada 2010 lalu. Saat itu, gempa berkekuatan 7,2 SR melanda pulau tersebut dan menewaskan sekitar 316.000 orang.

Sebagian besar negara hancur akibat gempa itu.

Warga Haiti melarikan diri ke Amerika Serikat, Chili, Brasil dan, dalam beberapa bulan terakhir, Meksiko, untuk mencari keselamatan dan peluang kerja.

Akan tetapi, pemerintah di kawasan-kawasan itu telah memperketat urusan perbatasan mereka yang semakin menyulitkan warga Haiti untuk menetap di negara lain.

Tembok perbatasan yang dibangun pemerintahan Abinader diperkirakan akan mengurangi penyelundupan barang komersial dan senjata serta membantu memerangi kejahatan terorganisir di kedua negara.

Panjang tembok yang akan dibangun dalam tahap pertama proyek tersebut adalah 164 km.

Tahap ini dimulai tepat seminggu sebelum peringatan kemerdekaan Republik Dominika dari Haiti pada 27 Februari nanti.

Abinader mengatakan tahap ini akan selesai dalam waktu sembilan bulan.

Dinding beton ini akan menjulang setinggi 3,9 meter dan beratapkan jaring logam serta memiliki serat optik untuk komunikasi, sensor gerakan, kamera, radar, dan drone.

Proyek ini juga mencakup pembangunan 70 menara pengawas dan 41 gerbang akses untuk patroli.

Menurut survei imigrasi yang dilakukan pada 2018 lalu, ada sekitar 500.000 orang Haiti dan puluhan ribu keturunan mereka yang tinggal di Republik Dominika.

 

Sumber: Al Jazeera

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru