ENSIKLOPEDIA – Atas beberapa alasan tertentu, masih banyak orang yang mengira Australia dan Selandia Baru adalah negara yang sama, atau Selandia Baru merupakan bagian dari Australia, atau bahkan sebaliknya. Padahal, keduanya adalah negara yang jelas-jelas berbeda.
Australia dan Selandia Baru pernah memiliki sejarah yang sama sebelum tahun 1901. Keduanya sama-sama wilayah jajahan Inggris, dengan Australia sebagai koloni pidana dan Selandia Baru sebagai koloni agama.
Sejarah menyebut keduanya dengan nama New South Wales. Pada tahun itu, Australia membentuk persemakmuran dengan tetap di bawah pengaruh Kerajaan Inggris, namun Selandia Baru menolak bergabung.
Persemakmuran itu kemudian hanya berisikan koloni New South Wales, Queensland, Tasmania, Victoria, Western Australia, dan South Australia.
Selandia Baru menolak menjadi sekadar “ekor”. Perdana Menteri Selandia Baru saat itu, Sir Joseph Ward memperjuangkan pendirian Selandia Baru dan berhasil pada tahun 1907.
Wilayah itu akhirnya mendapat status dominion, setara dengan Australia. Deklarasi Balfour pada tahun 1926 semakin menguatkan status tersebut dengan memberikan otonomi kepada setiap dominion Inggris atas militer dan hubungan diplomatik mereka masing-masing. Selandia Baru resmi merdeka pada tahun 1947.
Secara geografis, wilayah kedua negara juga sangat berbeda. Australia memiliki banyak gurun dan pantai berpasir, sedangkan Selandia Baru didominasi oleh pegunungan, danau, dan pemandangan alamnya yang serba hijau.
Dilihat dari segi budaya, keduanya memiliki dua akar budaya yang berbeda. Wilayah Australia dengan suku aslinya Aborigin, dan Selandia Baru dengan suku aslinya Maori.
Meskipun begitu, orang-orang Aborigin kini menjadi pihak minoritas di Australia dan biasanya menghuni bagian pedalaman.
Di sisi lain, kebudayaan Maori masih dijaga dengan baik oleh pemerintah Selandia Baru. Bahasa Maori bahkan menjadi bahasa resmi di negara ini, bersama dengan bahasa Inggris.
Australia mengandalkan sektor jasa dan pariwisata untuk membangun ekonominya. Selandia Baru lebih menonjolkan sektor pertanian, bersamaan dengan jasa dan pariwisata yang meskipun lebih lemah jika dibandingkan dengan Australia.
Hingga kini, Australia dikabarkan belum mengubah konstitusinya terkait keanggotaan Selandia Baru.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi, berjaga-jaga, jika Selandia Baru suatu hari akan memutuskan bergabung.
