BAHIA – Gubernur negara bagian Bahia mengabarkan bahwa korban tewas akibat banjir yang melanda kawasan Brasil timur laut bertambah menjadi 20 orang pada Senin (27/12). Ia menyatakan kejadian ini sebagai bencana terburuk dalam sejarah negara bagian itu.
Tim penyelamat bahkan harus bersiap menghadapi lebih banyak hujan dalam beberapa hari mendatang.
Sebagian besar Bahia sudah terendam banjir berselang selama berminggu-minggu. Banjir di beberapa daerah meningkat pada malam Natal dan awal hari Natal setelah sepasang bendungan jebol. Warga setempat berlarian mencari tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.
Petugas penyelamat berpatroli di perahu kecil di sekitar kota Itabuna, di Bahia bagian selatan.
Mereka berupaya membawa warga keluar dari rumah, termasuk menyelamatkan beberapa orang yang keluar melalui jendela lantai dua.
Gubernur Bahia Rui Costa mengatakan di Twitter bahwa 72 kota berada dalam keadaan darurat.
“Sayangnya, kita hidup melalui bencana terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah Bahia,” tulisnya.
Dilansir dari Reuters, Letnan kolonel di korps pemadam kebakaran Bahia, Manfredo Santana mengatakan bahwa pekerja darurat telah menyelamatkan 200 orang hanya di tiga kota terdekat.
Arus deras dari Sungai Cachoeira yang semakin parah mempersulit upaya penyelamatan.
“Sulit untuk mengatur siasat bahkan dengan jet ski,” katanya.
“Tim penyelamat harus mundur pada saat-saat tertentu.”
Pada Senin sore, badan pertahanan sipil Bahia mengatakan bahwa 20 orang telah tewas akibat bencana ini. Mereka berasal dari 11 kota yang berbeda.
Sumber: Reuters