19.8 C
Indonesia

Konsumsi Kopi Indonesia Semakin Meningkat

Must read

BOGOR – Berdasarkan data yang dilansir oleh Ditjen Perkebunan, diketahui bahwa konsumsi kopi Indonesia di tahun 2000 lalu tercatat 0,5 kg/ kapita. Tahun 2019 konsumsi kopi perkapita meningkat sebesar 1,15 kg. Laju pertumbuhan konsumsi kopi mencapai 1,7% per tahun.

Demikian dikatakan oleh Dedi Junaedi, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan hari ini, Rabu (10/11).

Berdasarkan data ICO, lanjutnya, permintaan kopi domestik tahun 2014/2015 262.020 ton, 2015/2016 273.000 ton,2016/2017 279.000 ton, 2017/2018 285.000 ton, 2018/2019 288.000 ton, 2019/2020 288.360 ton, 2020/2021 300.000 ton.

Baca Juga:

Jumlah outlet toko kopi tahun 2019 mencapai 2.937 meningkat tiga kali lipat dibanding tahun 2016 1.083. Paling banyak adalah Janji Jiwa 700 outlet, kemudian Starbuck 421 outlet, Kulo 300 outlet, JCO Donut and Coffee 273 outlet, Dunkin 200 outlet, Kopi Kenangan 175 outlet, Kopi Soe 150 outlet, Coffee Bean 108 outlet, Coffee Toffee 100 outlet, Warunk Upnormal 87 outlet, Maxx Coffee 74 outlet, Harvest 66 outlet, McCafe 48 outlet, Kopitiam 42 outlet dan lain-lain.

Produksi nasional kopi 70,46% di ekspor sedang sisanya dikonsumsi di dalam negeri. Ekspor 99,62% dalam bentuk green bean dan olahan 0,38%.

Dedi mengatakan bahwa di tahun 2020 Indonesia menempati posisi sebagai produsen kopi nomor 4 di dunia dengan produksi 744.000 ton (6,69% total produksi dunia). Produsen nomor satu dunia adalah Brazil dengan produksi 4,14 juta ton (34,69%) kemudian Vietnam 1,74 juta ton (18,39%), Kolombia 858.000 ton (8,43%).

“Kita terlalu baik. Dulu Vietnam tidak tahu apa-apa soal kopi datang ke sini belajar di Puslitkoka. Sekarang produksi mereka melejit naik kita malah ketinggalan,” katanya.

Ia mengatakan laju pertumbuhan produksi kopi dunia 2014-2020 2,9% atau meningkat 5,07% dari tahun 2018. Sedang laju pertumbuhan konsumsi dunia dalam 7 tahun 1,91% atau meningkat 1,28% dari tahun 2019.

Tak hanya itu, Dedi juga mengungkapkan bila volume ekspor tahun 2020 379.300 ton naik 5,6% dibanding tahun 2019 359.100 ton. Sedang nilainya tahun 2020 USD821,9 juta atau turun 6,9% dibanding tahun 2019 yang mencapai USD883,1 juta.

Indonesia adalah surga kopi specialty. Saat ini sedang melakukan penjajakan bursa kopi specialty sebab di dunia yaitu bursa New York saat ini hanya ada bursa kopi robusta dan arabika curah. Indonesia juga pemilik kopi Indikasi Geografis, ada 35 IG atau 36,8% dari kopi Indonesia.

“Masalahnya adalah Bupati senang sekali berusaha mendapat indikasi geografis kopi, tetapi setelah didapat sering tidak dipelihara,” katanya.

Prospek pengembangan kopi Indonesia ditengah pandemi adalah produk kopi olahan dikembangkan menjadi berbagai jenis produk lain seperti kosmetik, farmasi dan esen makanan. Diversifikasi produk kopi sebagai produk makanan dan minuman kreatif khususnya roastery dan cafe seperti kopi ditambah dengan cokelat, kopi aromatik, kopi rempah dan lain-lain.

Inovasi yang diimbau oleh Dedi untuk dilakukan adalah dalam hal marketing dan promosi seperti food truck kopi, open booth, digital marketing on line, pembayaran digital. Petani kopi/pelaku usaha roaster/barista kopi akan menjamur di kalangan millenial.

Pengembangan edukasi kopi seperti sekolah kopi dengan sertifikat ahli kopi/barista, jurusan kopi pada politeknik/ SMK. Pergeseran konsumsi kopi di kalangan millenial dari kopi instan/ kopi mix menjadi kopi hitam/ americano/ tubruk saring/ espresso karena menjamurnya kafe kopi.

“Saya harapkan kopi tubruk sebagai cara penyajian khas Indonesia semakin populer menandingi espresso dan americano,” tutupnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru