19.8 C
Indonesia

Agar Pelaku UMKM Tidak Pekerjakan Anak di Bawah Umur, Kementerian Perdagangan Buka Kelas Fair Trade Talk

Must read

JAKARTA – Kementerian Perdagangan adakan Fair Trade Talk secara daring pada hari ini, Jumat (29/10) untuk meningkatkan pemahaman penghitungan upah, prosedur menjadi anggota World Fair Trade Organization (WFTO) serta prosedur sertifikat jaminan WFTO dalam meningkatkan ekspor UMKM Indonesia.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan dalam forum tersebut mengatakan penghitungan upah sangat penting mengingat pembayaran yang layak/adil termasuk dalam sepuluh prinsip perdagangan yang berkeadilan yang telah dirumuskan oleh WFTO.

“Prinsip lainnya meliputi menciptakan peluang bagi produsen kecil, menerapkan transparansi dan akuntabilitas, melakukan praktik perdagangan berkeadilan, dan memastikan tidak ada tenaga kerja anak dan tenaga kerja paksa,” ungkap Marolop disadur dari situs resmi Kementerian Perdagangan sore ini.

Baca Juga:

Marolop mengatakan bahwa forum tersebut juga akan meminta komitmen tiap anggota untuk tidak mendiskriminasi, mengutamakan kesetaraan gender dan kebebasan berasosiasi, memastikan kondisi kerja yang layak, meningkatkan kapasitas, serta menyosialisasikan perdagangan berkeadilan dan menghormati keberlanjutan lingkungan.

“Pembayaran yang layak merupakan kesepakatan bersama dan disetujui semua pihak melalui dialog dan partisipasi aktif. Hal ini akan berhubungan dengan pembayaran yang layak kepada produsen dan juga untuk keperluan pasar jangka panjang, seperti memperhatikan prinsip upah yang sama untuk pekerjaan yang sama antara perempuan dan laki-laki,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan penentuan struktur harga perdagangan berkeadilan sudah tersedia, hal ini akan digunakan sebagai standar minimum.

Menurut Marolop UMKM perlu di dorong ke arah era keberlanjutan melalui perdagangan berkeadilan dan menjadi persyaratan dari pembeli untuk ekspor utamanya di pasar Amerika dan Eropa.

“Meskipun belum menjadi persyaratan utama, UMKM pun harus mampu menyiapkan diri sejak dini dan memaknainya untuk jangka panjang. Tidak perlu menunggu besar dan mapan,” jelas Marolop.

Kemitraan Kemendag, WFTO, dan FFTI, lanjut Marolop, sangat penting untuk mendukung kebijakan negara dan gerakan di tingkat global terkait tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals atau SDGs) dan ekonomi rendah karbon (low carbon economy), utamanya dalam menciptakan iklim perdagangan yang berkelanjutan.

Keuntungan menjadi anggota WFTO adalah tiap anggota akan dibantu melakukan pemetaan situasi terkini, membuka dialog dengan berbagai pemangku kepentingan, dan dalam kepemilikan sistem.

Dalam mengajukan pendaftaran WFTO, UMKM harus menunjukkan beberapa hal. Pertama, komitmen terhadap Fair Trade Principles dan Code of Practice WFTO. Kedua, komitmen untuk membantu kelompok atau produsen kecil dan menjadi salah satu misi inti.

Ketiga, performa ekonomi yang sehat dan menyerahkan satu akun finansial. Terakhir, praktik keberlanjutan dalam proses produksi atau rantai pasoknya.

Dan selanjutnya pendampingan kepada pelaku UMKM yang mengikuti sesi lokakarya dalam menghitung upah sesuai dengan standar perdagangan berkeadilan dan menginformasikan secara detail sertifikat jaminan WFTO.

Fair Trade Talk dihadiri 180 peserta yang terdiri atas pelaku usaha dan perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait. Acara tersebut dapat disaksikan ulang di tautan https://www.youtube.com/watch?v=k0rWYU6xha4.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru