26.2 C
Indonesia

10 Fakta Tentang Konklaf 2025 Sidang Pemilihan Paus Baru Yang Perlu Anda Ketahui

Must read

THE EDITOR – Kematian Paus Fransiskus yang terjadi pada tanggal 21 April 2025 kemarin membuat seluruh dunia berduka. Tak sekedar umat, tapi juga pemimpin dari berbagai belahan bumi memenuhi halaman gereja Santo Petrus di Roma, Vatikan untuk mengantarkan pemimpin Katolik di seluruh dunia tersebut ke peristirahatannya yang terakhir.

Sekarang, saatnya bagi gereja Katolik untuk memilih pemimpin baru yang akan melanjutkan tongkat kepemimpinan gereja di Roma. Pemilihan ini menjadi salah satu proses yang sangat penting dan penuh rahasia di dunia. Dimana, pada tanggal 7 Mei 2025 nanti, para kardinal akan memasuki Chapel (gereja) Sistine untuk memilih Paus baru bagi umat Katolik.

Kardinal adalah gelar rohani yang diberikan kepada pemimpin gereja Katolik yang memiliki kedudukan sangat penting. Mereka dipilih langsung oleh Paus dan bertugas sebagai penasehat Paus. Mereka bertugas untuk memilih Paus dalam konklaf serta membantu pemerintahan gereja Katolik di seluruh dunia.

Baca Juga:

Time merilis data bila 133 kardinal dari seluruh dunia akan ikut ambil bagian dalam Konklaf, yaitu sidang paling bersejarah dan tertua dalam memilih Paus. 

Konklaf dilakukan melalui proses voting yang sangat rahasia dan diperlukan persetujuan dua per tiga kardinal untuk mengkonfirmasi seorang Paus baru.

Berikut 10 fakta mengejutkan dan menarik tentang Konklaf Paus:

1. Konklaf Terlama Berlangsung Hampir 3 Tahun

Tidak ada batasan waktu untuk melaksanakan Konklaf saat pemilihan Paus berlangsung. Pemungutan suara akan dilakukan di hari pertama. Jika pemungutan suara tidak ditemukan hasilnya, maka selama dua hari berikutnya akan diadakan pemungutan suara sebanyak dua kali di pagi hari dan dua kali di sore hari.

Jika masih belum menemukan keputusan juga, maka akan dilakukan jeda selama satu hari dan yang akan diikuti dengan doa serta diskusi di antara para Kardinal. Namun, proses ini dapat terus berlanjut tanpa batas waktu hingga mayoritas suara tercapai.

Pemilihan Paus terlama pernah terjadi di tahun 1268 saat Paus Clement IV meninggal dunia. Saat itu, Konklaf menghabiskan waktu hingga 1,006 hari. 

Situasi politik, agama dan keluarga memecah belah para Kardinal sehingga tidak memungkinkan terbentuknya suara mayoritas. 

Hal ini membuat Konklaf berlarut-larut dan para Kardinal sepenuhnya terisolasi sehingga menghasilkan keputusan pada tahun 1271, dimana Paus Gregorius X terpilih. Di masa itu juga lahir format Konklaf yang baru.

2. Para Kardinal Akan Diet Ketat Untuk Mencegah Pengiriman Pesan Rahasia

Disebutkan bila banyak cara digunakan untuk mempengaruhi para Kardinal yang terbiasa membangun komunikasi dengan dunia luar saat memilih Paus. Pesan-pesan yang dikirimkan biasanya disembunyikan dalam makanan yang dimasukkan ke dalam Kapel Sistina.

Makanan yang dapat menyembunyikan pesan saat Konklaf adalah pai dan ayam. Selain itu juga ada peralatan makan dan gelas. Semuanya telah dilarang untuk masuk ke kapel.

Jadi, para biarawati hanya akan menyiapkan makanan lokal seperti sate domba, spageti dan sayuran rebus untuk para Kardinal.

3. Asap Dari Cerobong Akan Memberi Tahu Dunia Ketika Paus Baru Telah Terpilih

Seluruh kertas surat suara yang dipakai untuk Konklaf akan dibakar. Hal ini yang akan membuat asap putih mengepul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina.

Jika suara mayoritas tidak tercapai, maka surat suara akan ditambahkan campuran seperti kalium perklorat, antrasena dan sulfur. Sehingga saat dibakar warna asap yang keluar adalah hitam. Artinya, Paus baru belum terpilih.

Namun, bila sebaliknya, saat Paus sudah terpilih lewat pemilihan, maka campuran lain akan ditaburkan seperti kalium klorat, laktosa dan resin yang saat dibakar akan mengeluarkan asap putih.

Pada tanggal 2 Mei 2025 kemarin, petugas pemadam kebakaran terlihat memasang cerobong asap khusus sebagai persiapan untuk konklaf.

4. Saat Konklaf, Ratusan Ribu Orang Akan Memenuhi Roma

Italia akan menjadi sangat ramai saat proses Konklaf berlangsung. Diperkirakan ratusan ribu pengunjung akan penuh semangat menyaksikan dan menunggu asap putih keluar dari cerobong asap Kapel Sistina.

Menurut Forbes, saat ini terjadi lonjakan penerbangan dari Amerika Serikat menuju Roma hingga 345%. 

Bahkan, lonjakan yang lebih tinggi terjadi dari Meksiko dimana tercatat kenaikannya mencapai angka 1000% dari tanggal 5-14 Mei 2025 ini.

Disebutkan juga saat pemakaman Paus Fransiskus terdapat sekitar 250.000 orang hadir pada tanggal 26 April 2025 lalu.

Saat Konklaf akhir, diperkirakan 100.000 orang akan membanjiri Italia.

5. Paus Berikutnya Tidak Harus Seorang Kardinal

Tidak selamanya seorang Paus berasal dari Kardinal. Meski demikian, hal ini sangat jarang terjadi karena sejarah mencatat hanya Paus Urbanus VI yang diangkat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang tidak berasal dari Kardinal. Pengangkatannya terjadi pada tahun 1378.

Yang pasti, secara teknis, siapapun dalam gereja Katolik yang telah dibaptis bisa diangkat menjadi seorang Paus.

6. Istilah Konklaf berasal Dari Bahasa Latin

Paus Gregorius X menyesuaikan pelaksanaan konklaf pada tahun 1274 agar pemilihan Paus dapat dilakukan dengan rahasia dan bebas dari pengaruh luar. Pasalnya, Konklaf terlama yang terjadi selama 3 tahun sejak 1268 – 1271 dinilai terlalu lama dan mendapat banyak tekanan dari luar gereja.

Salah satu aturan yang dibuat oleh Paus Gregorius X adalah saat pemilihan berlangsung maka seluruh Kardinal harus dikurung dalam pengasingan (Baca: Cum Clave) dalam Bahasa Latin yang berarti ‘Kunci’.

A group of hardline conservative Catholics are pushing for the next pope to be better aligned to their worldview (PHOTO: Fabi Frustaci/EPA/ POLITICO/ THE EDITOR)
A group of hardline conservative Catholics are pushing for the next pope to be better aligned to their worldview (PHOTO: Fabi Frustaci/EPA/ POLITICO/ THE EDITOR)

Pemilihan ini dibuat sedemikian rupa agar tidak ada campur tangan politik dan bebas kepentingan pribadi para kardinal. Mereka akan fokus pada tugas utamanya yakni memilih kepala Gereja Katolik berikutnya. 

Cum Clave selama beradab-abad telah berkembang dalam bahasa modern dengan sebutan ‘Konklaf’.

7. Konklaf Tidak Selalu Diadakan di Kapel Sistina

Meskipun setiap konklaf telah diadakan di Kapel Sistina sejak tahun 1878, lokasi tersebut tidak selalu menjadi lokasi tetap bagi para kardinal untuk menentukan Paus berikutnya.

Konklaf pertama yang diadakan di Kapel Sistina diadakan pada tahun 1492. 

Namun, sebelumnya, Konklaf pernah diadakan dibeberapa tempat di Roma dan beberapa lainnya juga pernah dilakukan di luar kota Ibukota Italia.

Konklaf di luar wilayah Italia juga pernah dilakukan, tepatnya di Prancis pada tahun 1314-1316. Satu abad kemudian, Konklaf lainnya di Jerman diadakan pada tahun 1415-1417.

8. Hanya Kardinal Yang Berusia di Bawah 80 Tahun Yang Berpartisipasi Dalam Konklaf

Saat ini terdapat 252 kardinal yang bertugas di Gereja Katolik, tetapi hanya 135 yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam konklaf. Hal ini karena kardinal yang berusia di atas 80 tahun tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan di Kapel Sistina. 

Pembatasan ini mulai berlaku pada tahun 1970, di bawah Paus Paulus VI, yang juga merekomendasikan maksimal 120 kardinal saja yang dipakai saat memilih Paus baru.

Untuk konklaf yang dimulai pada tanggal 7 Mei 2025, 133 kardinal akan memberikan suara di Kapel Sistina.

9. Para Kardinal Yang Memenuhi Syarat Dapat Memilih Untuk Tidak Berpartisipasi

Meskipun berusia 76 tahun, Kardinal Angelo Becciu tidak akan menjadi bagian dari pemilihan kepala Gereja Katolik berikutnya.

Becciu secara resmi mengundurkan diri dari konklaf kepausan pada tanggal 29 April, dengan mengatakan bahwa ia tidak akan berpartisipasi demi kebaikan Gereja dan Ia berjanji akan mematuhi kehendak Paus Fransiskus.

Hal ini terjadi setelah kardinal tersebut dinyatakan bersalah atas tuduhan menggelapkan uang gereja untuk kepentingan pribadi pada bulan Desember 2023 lalu. Meski demikian Ia bersikukuh tidak bersalah.

Pada tahun 2020, Paus Fransiskus memerintahkan Becciu untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala kantor pengangkatan orang suci di Vatikan ketika tuduhan tersebut terungkap. 

Hak Becciu juga dicabut terkait dengan jabatan kardinal.

10. Sidang Konklaf Telah Menginspirasi Banyak Buku dan Film

Dirilis pada tahun 2024, film Conclave, yang diangkat dari novel tahun 2016 dengan judul yang sama, berfokus pada kematian fiktif seorang Paus dan proses pemilihan berikutnya. 

Setelah meninggalnya Paus Fransiskus pada tanggal 21 April, jumlah penonton film ini meningkat hingga 283%.

Film Conclave menerima ulasan positif dari para ahli agama karena penggambarannya yang akurat tentang proses pemilihan, dan juga memenangkan Academy Award untuk kategori Skenario Adaptasi Terbaik. 

Demikian pula, Film The Two Popes—sebuah film yang dirilis pada tahun 2019, yang mendokumentasikan pergantian Paus dari Paus Benediktus XVI menjadi Paus Fransiskus. Film ini juga dicari oleh banyak orang hingga penontonnya mencapai 417%.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru