22.4 C
Indonesia

ZARA Dinilai Ejek Situasi di Palestina, Netizen Serukan Boikot

Must read

JAKARTA – Rumah mode ZARA dihujani kritik usai merilis kampanye iklan atas koleksi “Atelier”-nya yang dianggap mengejek apa yang saat ini terjadi di Palestina.

Dalam kampanye iklan tersebut, terlihat model Kirsten McMenamy berpose di antara berbagai properti yang terlihat layaknya reruntuhan bangunan.

Di salah satu foto, ia dipotret kala mengangkat manekin yang ditutupi kain putih–yang kemudian disebut oleh netizen di media sosial sebagai ejekan atas seorang ibu di Palestina yang tertangkap kamera menangisi anaknya yang sudah tiada dan telah dibalut kain kafan.

Rilisnya kampanye iklan tersebut dengan cepat menimbulkan kemarahan di antara para pro-Palestina. Seruan untuk memboikot ZARA pun digaungkan di media sosial.

“Ada kebobrokan yang mengerikan dalam pikiran komersial yang menghasilkan iklan ini, sementara kita hidup dalam genosida yang nyata,” tulis seniman Hazem Harb di Instagram, dikutip dari Daily Mail.

“Menggunakan kematian dan kehancuran sebagai latar belakang fesyen adalah hal yang sangat tidak menyenangkan, karena hal tersebut merupakan sebuah keterlibatan dan seharusnya membuat kita marah sebagai konsumen. Boikot Zara,” tambahnya.

Model Kirsten McMenamy berpose dengan mengangkat manekin berbalut kain putih dalam kampanye iklan koleksi Atelier ZARA. (Foto: X @InsiderWorld_1/THE EDITOR)
Model Kirsten McMenamy berpose dengan mengangkat manekin berbalut kain putih dalam kampanye iklan koleksi Atelier ZARA. (Foto: X @InsiderWorld_1/THE EDITOR)

Di platform media sosial X (yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter) tagar #BoycottZara dicuit oleh banyak orang hingga menempati salah satu posisi di tren teratas.

Tagar tersebut umumnya digunakan dalam unggahan-unggahan bernada kemarahan atas apa yang dilakukan oleh perusahaan mode tersebut.

Seorang influencer pro-Palestina yang berbasis di Inggris, Sarah Wilkinson, menyebut ZARA telah mengejek 1.000 orang Palestina yang dibantai oleh Israel di Gaza.

“Boikot Zara setelah koleksi pakaian barunya menampilkan puing-puing dan mayat, mengejek 1.000 warga Palestina yang dibantai oleh Israel di Gaza,” tulisnya.

Tak hanya menghadapi seruan boikot di media sosial, ZARA juga menghadapi vandalisme di salah satu tokonya di Montreal, Kanada.

Dalam foto-foto yang beredar, terlihat toko tersebut dikotori dengan cat semprot yang digunakan untuk menulis slogan-slogan pro-Palestina.

Menghadapi reaksi yang begitu besar, ZARA dilaporkan menarik kampanye iklan untuk koleksi “Atelier”.

Mengutip TIME, Inditex selaku perusahaan yang memiliki ZARA mengatakan kepada Al Jazeera pada Senin (11/12) bahwa penghapusan iklan tersebut adalah bagian dari proses penyegaran konten yang normal dan bahwa foto-foto tersebut diambil pada September, sebelum perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.

Merek tersebut juga mengatakan bahwa kampanye iklan tersebut dibuat pada bulan Juli, dan terinspirasi oleh penjahitan pria dari abad yang lalu.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru