THE EDITOR – Danang Priyatmoko (41), petani anggur asal Desa Bantul, Yogyakarta, Indonesia ini pernah diminta langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin untuk membuat Kebun anggur mini di kediamannya di salah satu rumah kediamannya di Jakarta.
Istri Danang bernama Nia Daniati Beru Ginting mengatakan bila saat itu mereka memang tidak diizinkan oleh staf khusus presiden untuk mengabadikan proses pembuatan taman anggur di rumah Wapres.
“Saat itu rasanya deg-degan saat dijemput langsung pakai mobil khusus wapres. Jadi, deg-degan tapi senang dan bangga diminta untuk menanam anggur di rumah Pak Wapres. Tidak bisa foto saat itu untuk ditunjukkan tapi usai tanam di sana tiba-tiba banyak media yang datang untuk wawancara,” kata Nia yang ditemui The Editor green house anggur miliknya di Bantul.
Namun, bagi Nia dan Danang dipercaya oleh kepala negara untuk menanam anggur di rumahnya menjadi sebuah pengalaman berharga yang tidak dapat dilupakan.
DIPANGGIL OLEH WAPRES KARENA APA?
Di Bantul sendiri, Danang dan Nia memang menyediakan green house khusus buah anggur untuk wisatawan yang telah dikenal dan banyak peminatnya.
Danang yang merupakan lulusan Teknik Industri ini memilih jalur jadi pengusaha buah anggur asal Ukraina serta jadi penyuluh pertanian khusus buah impor ini ke warga dan petani karena hobi mengoleksi tanaman yang memiliki cita rasa manis ini.
Dari hobinya tersebut, Danang ternyata berhasil membangun bisnis yang menjanjikan karena belum sampai 2 tahun saja, modal yang Ia pakai untuk berbisnis sudah hampir kembali ke tangannya.
“Biasanya 4 atau 5 kali panen sudah BEP (break even point),” katanya.
Dalam 1 kali panen, Danang mengaku mendapat keuntungan puluhan juta. Terutama dari sektor wisata dimana Danang mengenakan tarif Rp100.000 per kilogram bagi wisatawan yang mau memetik langsung buah anggur yang mereka tanam.

Danang mengatakan harga yang mereka kenakan untuk satu kali petik memang cenderung mahal, namun, Danang menjamin anggur yang mereka sediakan adalah buah organik dengan rasa manis dan tanpa pengawet apapun.
“Ini wisata petik anggur, jadi petik sendiri langsung dan segar,” katanya.
“Harga di pasar mungkin lebih murah, tapi kami tawarkan sensasi memetik anggurnya dan anggur disini juga organik, dijamin sehat dan bila dipetik tanpa dimasukkan ke kulkas akan langsung layu. Beda dengan yang di toko, diletakkan berhari-hari di luar tidak layu karena mengandung pengawet,” tambah Nia, istrinya.
BAGAIMANA CARA MENDAPAT KEUNTUNGAN DARI WISATA PETIK ANGGUR SEPERTI INI?
Danang membangun green house seluas 600 meter per segi pada bulan September 2023 lalu. Selama 1,5 bulan ini, Ia mengaku telah mendapat keuntungan hampir mencapai modal yang Ia keluarkan di untuk membangun green house tersebut yang mengeluarkan biaya hingga Rp 130 juta.
Dalam satu kali panen, Danang mengaku bisa mendapat keuntungan puluhan juta. Ia perkirakan, dalam 3-4 kali panen nantinya modal yang dikeluarkan untuk bisnis ini sudah akan kembali.
“Anggur dapat dipanen setiap 5 bulan sekali. Namun, disela-sela itu, petani tetap akan diuntungkan karena buah anggur kerap berbuah dan tetap bisa dikonsumsi dan dijadikan sebagai daerah wisata bagi turis,” ungkapnya.
Anda yang tertarik untuk menjalankan bisnis ini dapat mempelajari tentang cara menanam anggur dan menjalankan bisnis serupa dengan menghubungi Danang langsung di nomor kontak pribadinya di 08122742408.
Selain itu, Anda juga dapat mempelajari dan melihat green hoise Danang di Youtube bernama Jogja Anggur. Selamat menikmati.