27 C
Indonesia

Visi, Misi, dan Program Kerja Ketiga Cawapres dalam Debat Keempat Pemilu Tahun 2024

Must read

JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada Minggu (21/1) menggelar Debat Keempat Calon Wakil Presiden Pemilu Tahun 2024.

Acara ini mempertemukan ketiga calon wakil presiden (cawapres) yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD untuk beradu gagasan dalam membahas topik-topik yang temanya telah ditentukan.

Bertempat di Jakarta Convention Center, Jakarta, debat kali ini mengusung tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Baca Juga:

Muhaimin Iskandar selaku cawapres nomor urut satu menjadi yang pertama dalam memaparkan visi, misi, dan program kerja yang diusungnya dalam bidang-bidang tersebut.

Ia menyoroti berbagai permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini, seperti minimnya tanah yang dimiliki petani, upaya pengadaan pangan nasional lewat food estate yang dinilai menimbulkan sederet masalah lainnya, hingga krisis iklim dan bencana ekologi.

Berangkat dari hal-hal tersebut, ia menegaskan bahwa pembangunan dan kebijakan nasional harus berpijak pada keadilan–keadilan iklim, keadilan ekologi, keadilan antar-generasi, keadilan agraria, dan keadilan sosial.

Oleh sebab itu, pihaknya menjanjikan pelibatan rakyat ke depannya. Sebagai “pemilik negeri”, katanya, rakyat tidak boleh ditinggal dan pemerintah sebagai pelaksana harus melaksanakan apa yang diminta rakyat.

“Desa harus menjadi titik tumpu pembangunan. Petani, nelayan, peternak, masyarakat adat harus menjadi bagian utama dari program pengadaan pangan nasional,” jelasnya.

“Reforma agraria harus menjadi kepastian distribusi lahan bagi para petani. Energi baru dan terbarukan harus digenjot–bukan malah dikurangi, diturunkan targetnya,” tambahnya.

Sebelum waktunya habis, Muhaimin sekali lagi mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan perubahan dalam menghadapi masa depan dan generasi yang akan datang serta menghadirkan perubahan untuk Indonesia “yang lebih baik”.

Setelah pemaparan dari cawapres nomor urut satu, giliran Gibran Rakabuming Raka selaku cawapres nomor urut dua yang menyampaikan visi, misi, dan program kerja yang diusungnya dalam bidang yang sama.

Ia menyoroti fakta Indonesia sebagai negara yang besar, dengan cadangan nikel terbesar di dunia dan cadangan timah terbesar nomor dua di dunia. Oleh karena itu, ia mengusung agar program hilirisasi tidak hanya dilanjutkan, melainkan juga diperluas cakupannya.

Dijelaskan olehnya, jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau, ekonomi kreatif, dan umkm bisa dikawal, maka akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan kaum perempuan.

Adapun lebih dari seperempat dari total prediksi lapangan pekerjaan itu, atau lima juta pekerjaan disebutnya merupakan green jobs–atau pekerjaan di bidang kelestarian lingkungan yang tidak lain adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan.

Sementara itu, untuk mendorong kesejahteraan petani, pihaknya akan mendorong ketersediaan pupuk dan bibit yang murah. Untuk menjaga stabilitas harga pangan sendiri, pihaknya akan mengoptimalkan peran dari TPID, ID Food, Bulog, dan badan pangan.

“Untuk meningkatkan produktivitas para petani, akan kita dorong mekanisasi. Generasi muda akan didorong dengan smart farming,” tuturnya.

Gibran juga menjanjikan keberlanjutkan agenda reforma agraria yang lebih berkeadilan serta program PTSL, redistribusi tanah, dan onemed policy.

Mengenai anggaran dana desa, ia mengatakan pihaknya akan meningkatkan hal tersebut sesuai dengan “kekuatan fiskal di dalam negeri”.

“RUU Masyarakat Hukum Adat akan didorong agar lebih berkeadilan. Karena, sesuai dengan prinsip Sustainable Development Goals yaitu leave none behind. Narasi besarnya di sini adalah keberlanjutan dan penyempurnaan,” pungkasnya.

Mahfud MD selaku cawapres nomor urut tiga menjadi yang terakhir dalam menyampaikan visi, misi, dan program kerjanya dalam debat kali ini.

Ia menyoroti beberapa fakta yang menyedihkan tentang kondisi Indonesia saat ini, yaitu belum berdaulatnya pangan serta makin sedikitnya petani dan lahan pertanian.

Padahal, Indonesia sendiri adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan pemerintah terus menggelontorkan subsidi setiap tahunnya. Menurutnya, ada yang salah dalam hal ini.

“Laut berlimbah, udara meracuni paru-paru. Investor masuk, industrialisasi terjadi, lingkungan rusak, rakyat menderita. Sumber daya alam menjadi sumber sengketa di antara rakyat dengan rakyat, pemerintah dengan pemerintah,” katanya.

Untuk itu, ia menegaskan bahwa ada dua kunci untuk mengatasi situasi ini, yaitu komitmen dan keberanian.

Mahfud memberikan contoh pengalamannya sendiri dalam memberikan vonis yang berkaitan dengan sumber alam beberapa tahun yang lalu.

Dalam vonisnya, ia menyatakan bahwa ukuran sumber alam yang memihak rakyat memiliki empat syarat, yaitu pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan leluhur.

Ia pun berjanji, jika terpilih nanti, pemerintahannya akan menggunakan 4 tolok ukur tersebut–yang, disebutnya, tidak digunakan pemerintah saat ini.

Ia juga menjanjikan dua program yang akan hadir ke depannya, yaitu Petani Bangga Bertani dan Di Laut Jaya, Nelayan Sejahtera

Rangkaian Debat Pemilu Tahun 2024 masih akan berlanjut dengan Debat Kelima Calon Presiden Pemilu Tahun 2024 yang akan dijadwalkan terselenggara pada 4 Februari mendatang.

Debat terakhir itu akan mengusung tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru