21.8 C
Indonesia

Viral Pendaki Nyalakan Flare di Gunung Andong, Mengganggu dan Membahayakan!

Must read

MAGELANG – Sekelompok pendaki Gunung Andong mencuri perhatian setelah didapati menyalakan flare dengan tanpa keadaan darurat di puncak gunung tersebut.

Video yang merekam aksi tersebut viral di media sosial, dengan banyak dari netizen yang mengkritik para pelaku karena mengganggu dan membahayakan.

Dalam video itu terlihat sekelompok pendaki remaja bergantian berfoto di depan tugu di puncak Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga:

Di atas tugu itu telah menyala flare yang mengeluarkan asap berwarna oranye di dekat tiang bendera merah putih.

Sementara para remaja bergantian berfoto sambil memegang papan nama, terlihat pendaki lain berdiri agak jauh dan menunjukkan ekspresi tidak nyaman.

Beberapa dari mereka bahkan menutupi wajah agar terhindar dari asap tebal flare yang mengganggu.

Diberitakan Kompas.com, pihak pengelola Basecamp Pendakian Gunung Andong langsung memburu pelaku setelah peristiwa itu terjadi.

Peristiwa itu sendiri terjadi pada Rabu (1/5), dan pihak pengelola masih melakukan pencarian terhadap pelaku pada Sabtu (4/5).

Salah satu pengelola bernama Khoirul mengatakan bahwa pelaku nantinya akan mendapat sanksi tidak diperbolehkan mendaki Gunung Andong lagi.

“Sanksinya di-blacklist selamanya tidak boleh naik Gunung Andong,” ujar Khoirul.

Selain itu, lanjutnya, pelaku juga akan diminta memberikan 1.000 bibit pohon dan membersihkan sampah di Gunung Andong.

Ia pun mengimbau para pendaki untuk segera melapor kepada pengelola basecamp jika mendapati pendaki lain menyalakan flare atau kembang api di wilayah gunung.

Senada, Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Jawa Tengah Dasirun menyayangkan tindakan pendaki yang menyalakan flare di puncak Gunung Andong.

Hal ini mengingat flare, selain mengganggu pendaki lain, dapat menyebabkan kebakaran seperti yang terjadi di Gunung Bromo pada September lalu.

“Tentunya kami sangat menyesalkan. Flare itu kan tanda bahaya, peruntukannya. Kalau di gunung dinyalakan untuk bersenang-senang, ya tidak pas, tidak sesuai kegunaan, bisa membahayakan,” katanya kepada Solopos.com.

Ia pun berharap ada tindakan tegas untuk memberi efek jera kepada pendaki yang menyalakan flare dan tindakan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di gunung-gunung lain yang ada di Jawa Tengah.

“Laporan flare memang baru kali ini, tapi kalau petasan beberapa ada, tapi saya lupa di gunung mana. Maka pesan saya kepada pendaki tolong patuhi aturan atau jangan melakukan hal yang membahayakan alam maupun pendaki lainya,” pintanya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru