IRLANDIA – Trinity College Dublin, Irlandia, akan mengembalikan sisa-sisa jenazah manusia, termasuk 13 tengkorak, ke Pulau Inishbofin.
Sisa-sisa itu diambil dari sebuah pemakaman di pulau itu oleh dua akademisi lebih dari seabad yang lalu dan kemudian disimpan di Trinity.
Rektor Trinity College Dublin (TCD), Dr Linda Doyle, telah meminta maaf atas kekecewaan yang disebabkan oleh kepemilikan jenazah oleh pihak universitas.
Penduduk pulau yang tinggal di Inishbofin telah meminta TCD untuk mengembalikan jenazah dan menggambarkan pengambilan mereka sebagai pencurian.
Universitas mengatakan mereka kini akan berkonsultasi dengan penduduk pulau tentang cara yang paling tepat untuk mengembalikan jenazah.
Inishbofin, juga dikenal sebagai Pulau Sapi Putih, berada di Samudra Atlantik di lepas pantai County Galway dengan populasi sekitar 170 orang.
Survei memancing
Pada tahun 1890, akademisi Alfred Cort Haddon dan Andrew Francis Dixon–yang kemudian menjadi Profesor Anatomi di Trinity College–berlayar ke Inishbofin dengan dalih melakukan survei memancing.
Akan tetapi, keduanya ternyata diam-diam memindahkan sebagian sisa kerangka dari 13 orang, termasuk tengkorak mereka, dari biara St Colman di pulau itu tanpa sepengetahuan masyarakat.
Pada saat itu, ada minat dalam studi kraniometri, pengukuran tengkorak, dan antropometri, pengukuran ilmiah individu.
Haddon mencatat kejadian di Inishbofin dalam buku hariannya.
Sejak saat itu jenazah disimpan di museum anatomi lama TCD, namun dewan universitas kini mengatakan bahwa itu harus dikembalikan ke Inishbofin.
Keputusan itu menyusul dilaksanakannya penyelidikan oleh Kelompok Kerja Peninjau Warisan Trinity.
Jenazah Inishbofin adalah kasus pertama yang diperiksa oleh kelompok peninjau, tetapi mereka juga melihat hubungan Trinity dengan perbudakan dan Kerajaan Inggris.
Misalnya, perpustakaan TCD dinamai menurut filsuf George Berkeley, seorang pemilik budak abad ke-18.
Pada tahun 2022, Museum Nasional Irlandia Utara (NMNI) mengembalikan jenazah manusia dan benda suci lainnya ke Hawaii.
Perwakilan dari Kantor Urusan Hawaii menerima dua jenazah manusia yang terpisah, termasuk tengkorak, dan lima benda suci, pada upacara yang diadakan di Museum Ulster.
Beberapa museum lain di Inggris Raya juga telah memeriksa kemungkinan kaitan dengan perdagangan budak dan sedang mempertimbangkan permintaan pengembalian barang ke Australia, Asia, dan Amerika Selatan.
Namun, jenazah yang akan dikembalikan oleh TCD sebenarnya diambil dari sesama warga Irlandia di Inishbofin.
Lebih dari 150 penduduk saat ini di pulau itu menandatangani petisi yang menyerukan pengembalian dan mengutuk “sifat kriminal dari bagaimana jenazah ini menjadi milik Trinity College”.
Perusahaan Pengembangan Inishbofin juga menyurati Trinity dan mengatakan jenazah “dipindahkan secara ilegal tanpa izin”.
“Orang-orang ini adalah bagian dari komunitas pulau Inishbofin dan layak untuk beristirahat dengan tenang di tempat suci tempat mereka dimakamkan,” tulis perusahaan dalam surat mereka.
Dalam sebuah pernyataan menyusul keputusan TCD untuk mengembalikan jenazah, Dr Linda Doyle mengatakan dia “menyesal atas kekecewaan yang disebabkan oleh kami mempertahankan jenazah ini.
“Dan saya berterima kasih kepada komunitas Inishbofin atas advokasi dan keterlibatan mereka dengan kami dalam masalah ini.
“Kami sekarang akan bekerja dengan masyarakat untuk memastikan bahwa jenazah dikembalikan dengan cara yang terhormat dan sesuai dengan keinginan masyarakat,” tambahnya.
Sumber: BBC