19.5 C
Indonesia

TKN Prabowo Juga Khawatir Soal Utang Pemerintah yang Kian Menumpuk

Must read

JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Anggawira ikut menyoroti soal posisi utang pemerintah yang semakin mengkhawatirkan.

Anggawira melihat, meski rasio utang pemerintah saat ini disebut-sebut masih dalam batas yang aman, namun pemerintah juga harus melihat dari indikator lainnya seperti yang ditetapkan IMF.

“Utang ini jangan dilihat secara parsial. mungkin dalam ukuran-ukuran tertentu masih dianggap aman. Tetapi ada ukuran lain yang dianggap (utang) kita sudah masuk lampu kuning,” ujar Anggawira sebagaimana dirilis oleh Kontan.Co.Id di Jakarta, Senin (29/7).

Baca Juga:

Apabila melihat angka debt to revenue ratio atau rasio utang pemerintah terhadap pendapatan, sudah mencapai 300% pada posisi per 31 Mei 2024. Angka ini melonjak tajam jika dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang hanya 292,6%.

Posisi utang pemerintah terhadap pendapatan ini cenderung tidak aman lantaran melebihi batas yang ditetapkan oleh International Monetary Fund (IMF) dalam range 90% hingga 167%.

Oleh karena itu, Anggawira menyarankan pemerintah dalam hal ini menteri keuangan untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pengelolaan utang. 

Selain itu, menurutnya perlu diperhatikan juga tentang utang pemerintah yang dianggap harus bersifat produk dan bukan untuk konsumtif.

Anggawira juga berharap menteri keuangan yang baru di era pemerintahan Prabowo Subianto memiliki kepintaran untuk melakukan renegosiasi serta mencari sumber-sumber utang baru dengan bunga yang rendah.

“Kalau kita lihat kan memang bunga utang pemerintah kita kan cukup besar ya dan ini menjadi challenging menteri keuangan kita ke depan untuk bisa mendapatkan sumber pembiayaan yang murah dan efektif,” katanya.

Sebagai informasi, posisi utang pemerintah hingga semester I-2024 atau per Juni 2024 mencapai Rp 8.444,87 triliun. Angka ini meningkat 1,09% dibandingkan posisi utang pada akhir Mei 2024 yang sebesar Rp 8.353,02 triliun.

Sementara berdasarkan angka rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tercatat sebesar 39,13% dari PDB.

Angka ini nyaris mendekati level 40% dari PDB, seperti pada saat pandemi Covid-19 di mana rasio utang terhadap PDB per Desember 2021 mencapai 40,74%. Sementara pada Desember 2022 tercatat 39,70% PDB dan pada Desember 2023 tercatat 39,21% dari PDB.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru