21.3 C
Indonesia

Tim Ekspedisi Konfirmasi Temukan Tulip Baru, Telah Dites di Laboratorium Cambridge

Must read

INGGRIS – Ekspedisi ke Kirgistan mengantar para pemburu tanaman kepada spesies tulip baru yang tidak biasa. Disebut demikian karena tes DNA di laboratorium Universitas Cambridge menetapkan bahwa itu adalah “sesuatu yang sama sekali berbeda”.

Tulipa toktogulica ditemukan oleh para ilmuwan dari kebun raya universitas, Fauna and Flora International (FFI), dan tim lokal.

Mahasiswa pascasarjana Cambridge, Brett Wilson, ikut dalam ekspedisi ini dan menilai bahwa penemuan itu “sangat menarik”.

Baca Juga:

Wilson (28), seorang ahli botani dan konservasi, mengatakan bahwa tulip liar itu, yang memiliki bunga kuning cerah dengan kelopak luar bergaris merah, awalnya “tampak mirip dengan spesies lain”.

“Georgy Lazkov, dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Republik Kirgizstan, dan saya pikir kita mungkin melihat sesuatu yang luar biasa,” tuturnya setelah penggalian informasi lebih dalam.

“Ternyata ini sesuatu yang sama sekali berbeda – kami telah menemukan apa yang mungkin merupakan spesies baru, namun kami ingin memastikannya sebelum kami mulai bekerja secara formal menggambarkannya,” ujar Wilson, yang telah bekerja di bidang konservasi tulip selama lima tahun.

Tes DNA di Departemen Ilmu Tanaman Universitas Cambridge pun memberikan konfirmasi yang mereka butuhkan.

Tanaman yang tingginya berkisar dari 10cm hingga 19 cm itu ditemukan di wilayah pegunungan Toktogul dan dinamai dengan nama yang sama.

Kelompok ini dipimpin oleh kurator Cambridge University Botanic Garden Sam Brockington, David Gill dari Fauna and Flora International (FFI), dan sejumlah ahli tulip Asia Tengah, termasuk dari National Academy of Sciences Republik Kyrgyz.

Itu adalah bagian dari proyek yang berusaha memahami cara tulip berevolusi dan cara terbaik untuk melestarikannya di habitat alami mereka.

Tulipa toktogulica telah diberikan status konservasi dengan upaya saat ini adalah penyebaran bijinya di kebun raya universitas, yang bisa memakan waktu beberapa tahun.

 

Sumber: BBC

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru