21.2 C
Indonesia

Thailand Upayakan Travel Bubble Dengan Cina Dan Malaysia

Must read

THAILAND – Pada Senin (7/1), seorang pejabat Thailand mengatakan bahwa negaranya akan mengadakan pembicaraan mengenai kebijakan gelembung perjalanan (travel bubble) dengan Cina dan Malaysia akhir bulan ini.

Travel bubble akan menjadi bagian dari upaya peningkatan pemulihan sektor pariwisata yang menjadi salah satu sektor terpenting di negara gajah putih tersebut.

Thailand mencetak rekor dengan menyambut hampir 40 juta wisatawan asing pada 2019.

Baca Juga:

Akan tetapi, jumlah tersebut merosot sekitar 0,5% karena permintaan eksternal yang melemah serta persyaratan karantina dan masuk ke negara yang diperketat.

Tempat-tempat liburan yang terkenal di kawasan Asia Tenggara, termasuk Thailand, telah menderita hingga miliaran karena berkurangnya jumlah wisatawan.

Mengingat jumlah wisatawan dari Cina daratan yang cukup banyak pada umumnya, namun negara tersebut belum menyetujui pengaturan travel bubble apapun, penderitaan tersebut rasanya semakin memburuk.

Juru bicara pemerintah Thailand, Thanakorn Wangboonkongchana, mengatakan bahwa kebijakan travel bubble akan menentukan jumlah orang yang diizinkan dalam setiap pertukaran perjalanan, termasuk protokol untuk visa, perjalanan dan asuransi.

Ia kemudian menambahkan bahwa Cina kini telah setuju untuk membahas kebijakan tersebut.

Perubahan itu terjadi seminggu setelah Thailand mengaktifkan kembali skema perjalanan “Test & Go”.

Skema tersebut berlaku untuk wisatawan yang telah divaksinasi dari semua negara yang memiliki asuransi kesehatan.

Dengan mengikuti “Test & Go” wisatawan diperbolehkan untuk melewati karantina jika hasil tes covid-19 mereka negatif, namun tidak memperbolehkan wisatawan untuk keluar dari zona yang telah ditentukan.

Sebaliknya, Cina membutuhkan karantina yang panjang untuk sebagian besar pendatang termasuk warga negara Cina sendiri.

Negara ini juga diketahui memiliki kebijakan tentang virus covid-19 yang tidak dapat ditoleransi.

Sementara itu, Thailand tengah menghadapi peningkatan kasus covid-19 baru-baru ini.

Angka kasus tersebut mencapai 10.000 pada hari Sabtu (5/1) dan merupakan yang terbesar dalam tiga bulan terakhir.

 

Sumber: Reuters

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru