CALIFORNIA – Seorang mantan pegawai Tesla dinyatakan memenangkan gugatan hukum yang ia layangkan ke perusahaan pembuat mobil itu dan berhak atas ganti rugi sebesar $3 juta (sekitar Rp44 miliar).
Owen Diaz, seorang pria kulit hitam, bekerja di pabrik Tesla yang berlokasi di Fremont, California, sebagai operator lift selama satu tahun, sejak 2015 sampai 2016.
Dalam gugatannya, ia menyatakan bahwa para pekerja Afrika-Amerika “menemukan pemandangan langsung dari era Jim Crow” di pabrik tersebut.
Ia mengklaim bahwa pekerja kulit hitam terus-menerus menghadapi penghinaan rasis yang ditampilkan di lantai pabrik dan grafiti rasis di kamar mandi.
Gugatan tersebut juga mengatakan bahwa karyawan akan merujuk ke area tempat staf kulit hitam atau Afrika-Amerika bekerja dengan nama sejarah rasis, seperti “perkebunan”.
Gugatan itu menyebut seorang pekerja mendengar hinaan rasial “sesering 50-100 kali sehari”.
Mengutip BBC, atas kondisi-kondisi tersebut, juri federal akhirnya mendapati bahwa Diaz mengalami lingkungan kerja yang bermusuhan secara rasial.
Selain ganti rugi, pria itu pada Senin (3/4) lalu juga dinyatakan juga berhak atas ganti untuk tekanan emosional sebesar $175 ribu (sekitar Rp2,6 miliar).
Akan tetapi, jumlah itu sejatinya jauh lebih kecil dari jumlah yang ditetapkan pada tahun 2021, yakni sebesar $137 juta (sekitar Rp2 triliun).
Saat itu, pengadilan federal di San Fransisco menjumpai fakta bahwa Tesla tidak mengambil langkah-langkah yang masuk akal untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Diaz.
Tesla membantah putusan itu namun mengatakan itu “tidak sempurna”.
Pada April 2022, hakim federal Amerika Serikat memotong kompensasi yang harus diterima Diaz menjadi $15 juta (sekitar Rp223 miliar), mengatakan bahwa yang diputuskan oleh para juri “sangat tinggi”.
Jumlah itu nyatanya kembali berkurang lewat putusan pekan lalu, yang memutuskan Diaz hanya berhak menerima sekitar Rp46 miliar.
Pengacara Diaz, Bernard Alexander, pun meminta juri untuk memberikan $160 juta (sekitar Rp2,3 triliun) untuk kliennya.
“Pandangan Tuan Diaz tentang dunia telah berubah secara permanen. Itulah yang terjadi ketika Anda mengambil keselamatan seseorang,” katanya.
Hal itu kemudian ditanggapi oleh pengacara Tesla, Alex Spiro, yang mengatakan bahwa pengacara Diaz telah gagal untuk memperlihatkan kerusakan serius dan berjangka panjang yang disebabkan oleh Tesla.
“Mereka hanya menampilkan angka-angka di layar seperti ini semacam pertunjukan permainan,” kata Spiro.
Baca juga: Mobil Tesla Tiba-Tiba Ngebut Secepat Kilat, 2 Orang Tewas