CINGKES – Sira Sendawa adalah pusaka keluarga kerajaan milik marga Tarigan Gerneng dari Rumah Geri di Desa Cingkes, Tanah Karo.
Jaman dahulu sira ini dipakai untuk mengetahui jumlah anggota keluarga Tarigan Gerneng yang ikut berperang.
Bila ada salah satu diantara mereka yang meninggal dalam pertempuran, maka sebagian dari sira ini akan hilang.
Cara ini cukup langka dalam mencari tahu anggota keluarga yang telah meninggal dunia.
Kabarnya sira ini akan terus menunjukkan cara kerja yang sama meski di era modern seperti sekarang ini.
Jadi, tak heran bila sira ini disimpan dengan sangat hati-hati oleh klan Tarigan Gerneng Rumah Geri.
Hanya keluarga dari klan Tarigan Gerneng Rumah Geri yang diiizinkan untuk melihat, menjaga dan memilikinya. Masyarakat umum tidak akan diperkenankan kecuali bila ada acara tertentu.
Dan, konon dikatakan bahwa bila Tarigan Gerneng dari Rumah Geri sudah tidak ada lagi, maka sira tersebut juga akan habis.
Hanya Ada 2 Sira di Tanah Karo
Di Tanah Karo, terdapat dua desa yang memiliki Sira Sendawa, yaitu Desa Cingkes dan Desa Dokan.
Di Desa Cingkes sendiri, pemilik Sira Sendawa adalah keluarga bermarga Tarigan Gerneng dari Rumah Geri.
Sementara itu di Desa Dokan pemilik Sira Sendawa berasal dari keluarga bermarga Ginting dan Sembiring.
Fungsinya pun berbeda. Bila di Cingkes adalah untuk mengetahui jumlah anggota keluarga yang masih hidup, maka di Desa Dokan untuk menyembuhkan penyakit.
Perbedaan sejarah yang membuat Sira Sendawa di dua desa ini disimpan baik-baik.
Masyarakat Suku Karo mengadakan festival besar-besaran saat garam ini diturunkan dari wadah penyimpanannya.
Tahun 2017 lalu misalnya, masyarakat Desa Dokan mengadakan upacara untuk menurunkan garam abadi ini.
Menurunkan garam abadi ini dari tempat penyimpanannya tidak bisa dilakukan setiap saat karena membutuhkan biaya yang mahal dan ritual yang panjang.