DENMARK – Cuaca dingin yang melingkupi Kopenhagen pada Kamis (4/1) tidak menjadi penghalang bagi Ratu Denmark Margrethe II untuk berjalan-jalan dengan kereta kuda berlapis emasnya.
Agenda tersebut dilaporkan akan menjadi yang terakhir bagi sang ratu sebelum ia menyerahkan takhta kerajaan kepada putranya, Putra Mahkota Frederik, pekan depan.
Diberitakan Reuters, ratu berusia 83 tahun itu sebelumnya mengejutkan banyak orang dengan mengumumkan bahwa ia berencana turun dari takhta.
Pengumuman itu ia selipkan dalam pidato tradisionalnya di Malam Tahun Baru, yang disiarkan secara langsung di televisi.
“Saya kaget saat melihat ratu turun takhta. Saya juga sedikit sedih karena ia sudah menjadi ratu selama 52 tahun dan saya pikir itu akan terus berlanjut,” kata Laura Zinkel, siswi berusia 21 tahun, yang datang ke istana kerajaan bersama ibunya untuk melihat sang ratu.
“Keluarga kerajaan Denmark sangat mudah diakses oleh masyarakat Denmark karena mereka berpartisipasi dalam hal-hal yang normal, dan itu luar biasa,” tambahnya.
Sang ratu berkendara dari rumahnya di Istana Amalienborg dekat tepi laut menuju parlemen untuk menghadiri resepsi Tahun Baru tradisional.
Kereta yang dinaikinya dahulu dibuat untuk Christian VIII oleh pembuat kereta Henry Fife pada tahun 1840 dan dilapisi dengan daun emas 24 karat.
Sang ratu sepanjang hidupnya mendapat dukungan luas dari masyarakat, yang menggambarkannya sebagai pribadi yang bijaksana sekaligus kreatif.
“Ia telah menjadi sosok yang stabil dan ibu yang baik hati bagi kami semua (orang-orang Denmark),” kata Bente Lundbak Pihl, 57, saat ia dan putrinya menyaksikan kereta tersebut lewat.
Sang ratu diketahui sering merancang kostum dan skenografi untuk drama teater dan balet yang menafsirkan dongeng penulis terkenal Denmark Hans Christian Andersen.
Ia menjadi pewaris ayahnya pada tahun 1953 pada usia 13 tahun, setelah amandemen konstitusi mengizinkan perempuan untuk mewarisi takhta.
Ia akan turun tahta pada 14 Januari dan digantikan oleh putra sulungnya, yang akan menjadi Raja Frederik X.