PALESTINA – Pasukan khusus Israel membawa pulang dua sandera dalam serangan yang diluncurkan ke wilayah Rafah di selatan Gaza, Palestina, pada Senin (12/2).
Kedua sandera tersebut berada dalam kondisi baik setelah menjadi tawanan kelompok pejuang Palestina, Hamas, sejak serangan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Keduanya diidentifikasi sebagai Fernando Simon Marman dan Louis Har. Mereka dinyatakan tengah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit di Israel.
“Mereka berdua berada dalam kondisi medis yang baik dan dipindahkan untuk pemeriksaan medis di rumah sakit Sheba Tel Hashomer,” kata pihak berwenang Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN.
Adapun serangan tersebut, yang menurut Hamas telah menewaskan lebih dari 100 orang Palestina, merupakan serangan terhadap sejumlah “sasaran teror” di Distrik Shaboura di Rafah menurut militer Israel.
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan bahwa “operasi rahasia” untuk mengamankan para sandera dimulai pada pukul 1:49 pagi waktu setempat, dan serangan udara di Rafah diluncurkan satu menit kemudian.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengungkap bahwa Rafah menyaksikan serangan udara sengit Israel di pusat kota menghantam rumah-rumah warga.
Pasukan Israel juga menargetkan Masjid Al-Rahma di Shaboura dan Al-Huda di kamp pengungsi Yibna, yang keduanya menampung ratusan keluarga pengungsi.
CNN menyebut bahwa Rafah sejatinya telah mengalami serangan udara dari pasukan Israel selama berbulan-bulan.
Akan tetapi, pemboman pada Senin telah meningkatkan kekhawatiran bahwa serangan darat Israel akan mengakibatkan pertumpahan darah, dan mereka yang terjebak di kota yang padat penduduk itu tidak akan lagi memiliki jalan keluar.
Melansir Al Jazeera, Hamas telah memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah akan “meledakkan” perundingan untuk membebaskan sisa tawanan kelompok tersebut di Gaza.
Akan tetapi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin berjanji untuk terus melanjutkan serangan.
“Hanya tekanan militer yang berkelanjutan, hingga kemenangan penuh, yang akan menghasilkan pembebasan semua sandera kami,” katanya dalam sebuah pernyataan.