JAKARTA – Inovasi pelayanan publik menjadi salah satu bukti keberhasilan kepala daerah dan pejabat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, banyak pemerintah daerah hingga pejabat berlomba melakukan inovasi agar pertumbuhan ekonomi masyarakat mereka meningkat.
Beberapa daerah yang banyak di contoh oleh kepala daerah untuk ditiru adalah Banyuwangi, Makassar dan Bali.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) menghimpun berbagai macam inovasi yang berhasil menang di berbagai kompetisi yang diadakan di Indonesia.
Karena dinilai sangat istimewa, KemenPANRB bahkan mengeluarkan buku khusus untuk merangkum keistimewaan inovasi yang berhasil dilakukan oleh kepala daerah di berbagai daerah.
“Tahun 2023 terdapat 377 instansi yang berpartisipasi dalam KIPP (kompetisi inovasi pelayanan publik). Jumlah inovasi yang didaftarkan juga meningkat dari tahun sebelumnya berjumlah 3178 proposal menjadi 3478 proposal,” ungkap Profesor Diah Natalisa.
Perempuan yang sempat menjabat sebagai Deputi Bidang Pelayanan Publik ini dalam bukunya berjudul “Inovasi Pelayanan Publik Terpilih 2022” yang terbit beberapa waktu lalu mengatakan bila buku tersebut dibuat untuk mendorong keberlanjutan inovasi yang makin kreatif dari kepala daerah.
Tak hanya itu, ia ingin agar setiap daerah yang sudah menang dalam kategori inovasi ini dapat membagi ilmu dan tentunya diketahui oleh khalayak ramai tentang prestasi mereka.
Mendapat Dukungan Menteri Anas
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas mengatakan bila buku ini menjadi salah satu pertanda bahwa ada inovasi yang tumbuh dan berkembang di tubuh pemerintahan.
Azwar Anas berharap buku ini membuat pelaku inovasi dimanapun berada semakin ingin berkolaborasi dengan daerah lain.
“ Bukan hanya soal kualitas inovasinya, tapi juga profesionalitas ASN (aparatur sipil negara) kian meningkat,” ungkap Anas juga.
Ia menargetkan di masa depan ASN harus menjadi lebih profesional agar bisa menjadi modal penggerak inovasi pelayanan publik.
Ada tiga hal yang ia harap bisa diperhatikan oleh ASN dalam mendorong inovasi pelayanan publik ini.
Pertama, ia berharap agar ASN memiliki jiwa melayani sehingga mereka tidak terjebak di zona nyaman dan terbelenggu oleh warisan budsya birokrasi feodal.
Kedua, kewenangan yang dimiliki oleh ASN dalam pelayanan publik harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat.
“Kehadiran birokrasi harus berdampak nyata, memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan masyarakat,” ungkapnya.
Ketiga, ia berharap muncul talenta baru yang pintar menciptakan terobosan baru dan mampu memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Perlu diketahui, buku tersebut berisi tentang ratusan daerah yang dinyatakan berhasil menang dalam kompetisi inovasi publik tersebut.
Kompetisi yang berhasil dihimpin oleh Profesor Diah meliputi Inovasi Pelayanan publik dari tahun 2014 hingga 2021.
Buku tebal yang juga berisikan berbagai macam testimoni dari para pemenang Inovasi ini menjadi sangat menarik karena berhasil menunjukkan keberhasilan masing-masing daerah secara ringkas namun detail.
Untuk anda para kepala daerah dan pejabat, tentu akan sangat senang bila membaca buku ini bila ingin mengembangkan daerah yang sedang anda pimpin.