26 C
Indonesia

Pria Paru-Paru Besi Paul Alexander Meninggal Dunia

Must read

TEXAS – Paul Alexander, yang luas dikenal sebagai Pria Paru-Paru Besi–karena menggunakan paru-paru besi untuk menopang hidupnya yang terjangkit polio, meninggal dunia pada Senin (11/3).

Alexander meninggal dalam usia 78 tahun setelah dilarikan ke rumah sakit di Dallas, negara bagian Texas, Amerika Serikat, akibat didiagnosis terinfeksi virus Covid-19.

Ia menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit. Meskipun begitu, kerabat dekatnya tidak mengungkap penyebab kematiannya.

Baca Juga:

“Dengan berat hati saya harus mengatakan kakak saya meninggal tadi malam,” kata Philip, adik Alexander.

“Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari kehidupan seseorang yang dikagumi seperti dirinya,” lanjutnya.

Alexander terjangkit polio ketika berusia enam tahun, tepatnya pada musim panas tahun 1952. Penyakit ini membuatnya tidak bisa bernapas sendiri dan lumpuh dari leher ke bawah.

Oleh karena itu, dokter menempatkannya di teknologi pendukung yang dapat membantunya bernapas–yang dikenal sebagai paru-paru besi. Di sana lah ia menghabiskan sebagian besar hidupnya.

Meskipun hidup di dalam paru-paru besi, Alexander tidak membiarkan hidupnya berlalu begitu saja.

Ia tetap bersekolah hingga lulus perguruan tinggi dan memperoleh gelar sarjana hukum dari University of Texas pada tahun 1984.

Dua tahun kemudian, ia membuka praktik hukum sebagai pengacara. Ia juga berhasil menerbitkan buku berjudul “Three Minutes for a Dog” dengan bantuan orang-orang terdekatnya.

Kemajuan teknologi dalam bidang kedokteran membuat paru-paru besi mulai digantikan dengan ventilator pada tahun 1960-an.

Meskipun begitu, Alexander memilih untuk tetap menggunakan silinder tersebut karena sudah terbiasa.

Guinness World Records mencatat namanya sebagai sosok terlama yang hidup di paru-paru besi.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru