BANDUNG – Seorang pria asal Subang, Jawa Barat, tewas tersambar petir saat bermain sepak bola di Kota Bandung, Sabtu (10/2) sore.
Pria berinisial R itu dilaporkan tersambar petir ketika berpartisipasi dalam fun football atau pertandingan persahabatan dengan timnya di Stadion Siliwangi.
Akibat peristiwa mengerikan itu, ia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia tak lama setelahnya. Pertandingan pun tidak dilanjutkan.
“Timnya main lawan tim saya,” kata seorang saksi berinisial GJ kepada Kompas.com pada Sabtu. Ia menyebut bahwa cuaca pada awal pertandingan sebetulnya panas.
“Cuaca agak mendung. Awal main panas, tapi di selatan sama timur sudah kelihatan hujan. Di lapangan masih panas, makanya kita berani main,” jelasnya.
“Petir sekali menyambar ke penangkal, kedua kena kaki korban. Dari sana mulai banyak petir-petir. Korban langsung tumbang,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa R sempat diberikan pertolongan terlebih dahulu sebelum yang lain menghubungi ambulans.
Keadaan R sendiri cukup mengenaskan. Ia mengalami luka bakar di kaki, luka di dada, dan kulitnya berubah hitam kemerahan dengan sebagiannya disebut meleleh.
“Dapat kabar korban meninggal. Pertandingan juga tidak dilanjutkan lagi karena semua panik,” kata GJ.
Video yang merekam detik-detik sebelum kejadian beredar di media sosial dan mengundang banyak perhatian.
Video itu memperlihatkan kedua tim yang sedang bertanding dengan santai sebelum R, yang berada di sisi yang agak jauh, tiba-tiba tersambar petir.
Pemandangan itu mengejutkan yang lain. Beberapa tampak sempat lari menjauh sebelum berlari mendekati R yang sudah terkapar untuk memeriksa keadaannya.
Polrestabes Bandung mengatakan korban dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih dengan diagnosis luka bakar di bagian dada, lengan atas, tungkai atas, dan tungkai bawah.
Korban kemudian langsung dibawa pulang ke kediamannya di Subang setelah dinyatakan meninggal dunia.
Adapun pihak keluarga disebut tidak berkenan untuk dilakukan visum maupun autopsi terhadap jenazah R karena menganggap yang terjadi adalah murni kecelakaan.
Mereka menyatakan telah ikhlas dan menerima kejadian yang menimpa R, serta tidak akan menuntut siapa pun.