20.1 C
Indonesia

Presiden Ceko Peringatkan Bahwa China Tidak Mau Ada Kedamaian di Ukraina

Must read

CEKO – Presiden Ceko Petr Pavel baru-baru ini menyatakan pandangannya yang mengejutkan tentang posisi China dalam perang Rusia-Ukraina.

Dalam sebuah wawancara dengan POLITICO, ia mengatakan bahwa China tidak bisa dipercaya untuk menengahi konflik Rusia-Ukraina.

Sosok yang pernah menjabat sebagai jenderal dan pemimpin senior NATO itu juga mengatakan bahwa Beijing mendapat keuntungan dari memperpanjang perang.

Baca Juga:

Menurutnya, China hanya menginginkan yang terbaik untuk dirinya sendiri–dan, untuk saat ini, itu berarti lebih banyak perang.

Pernyataannya itu datang tak lama setelah China menempatkan dirinya sebagai pembawa kedamaian di Ukraina, membuat peta jalan yang tidak jelas untuk mengakhir konflik tersebut baru-baru ini.

Sementara sebagian besar sekutu Barat skeptis terhadap tawaran itu, beberapa negara seperti Prancis bersikeras bahwa China dapat memainkan peran utama dalam pembicaraan damai.

“Saya yakin China berkepentingan untuk memperpanjang status quo,” kata Pavel, “karena itu dapat mendorong Rusia ke sejumlah konsesi.”

Beijing, katanya dalam sebuah wawancara akhir pekan lalu, bisa mendapatkan minyak, gas, dan sumber daya lain yang murah dari Moskow—sebagai imbalan atas kemitraan “tanpa batas” dengan Kremlin.

“Bagus juga bagi China bahwa Barat mungkin menjadi sedikit lebih lemah dengan mendukung Ukraina,” tambahnya.

Beberapa jam setelah pernyataan itu dikemukakan, duta besar China untuk Prancis memprovokasi kemarahan dengan menyatakan bahwa negara-negara bekas Soviet tidak memiliki status efektif dalam hukum internasional.

Komentar tersebut muncul sebagai jawaban atas pertanyaan tentang apakah Krimea milik Ukraina.

Meskipun Beijing pada Senin (24/4) menjauhkan diri dari pernyataan tersebut, insiden tersebut telah memicu perbincangan hangat seputar apakah China dapat membantu membawa perdamaian ke Ukraina.

“Saya tidak berpikir China benar-benar tertarik untuk menyelesaikan perang dalam waktu singkat,” tegas Pavel.

“China mengambil pelajaran dari konflik setiap hari,” katanya. “Mereka mengikuti dengan cermat apa yang dilakukan Rusia, bagaimana reaksi Barat.”

Memenangkan pemilihan presiden Ceko awal tahun ini, Pavel berpengalaman mengetuai komite militer NATO dari 2015 hingga 2018.

Sekarang, dia menggunakan pengetahuannya tentang kerja internal aliansi dan pengalaman militernya yang luas untuk mengadvokasi dukungan yang lebih efektif untuk Ukraina dan pendekatan yang lebih bernuansa terhadap kebijakan pertahanan NATO.

 

Sumber: Politico

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru