24.5 C
Indonesia

PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Bertepatan dengan 2 April 2022, Bagaimana dengan Pemerintah?

Must read

JAKARTA – Dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 Hijriah, PP Muhammadiyah memutuskan bahwa 1 Ramadhan 1443 H akan jatuh pada 2 April 2022 atau kurang dari satu bulan lagi.

Maklumat ini juga menjelaskan bahwa penetapan tersebut dilakukan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Oleh karena itu, hari lebaran atau 1 Syawal 1443 H akan berjarak tepat satu bulan setelahnya, atau jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Baca Juga:

Sementara itu, hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan tanggal persis awal puasa atau 1 Ramadhan 1443 H.

Dalam menentukannya, Kemenag menggunakan 2 cara, yaitu hisab serta rukyatul hilal, yang nantinya akan didiskusikan lagi dalam agenda sidang isbat.

Dilansir dari Tribunnews, metode hisab adalah metode menghitung secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan sebagai tanda dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

Dengan kata lain, metode ini dilakukan berdasarkan perhitungan yang pasti dan telah dilakukan jauh sebelum memasuki Ramadhan.

Di Indonesia, metode ini telah mengalami perkembangan dan memiliki beberapa rujukan dari berbagai kitab serta sudah menggunakan metode kontemporer.

Sementara itu, rukyatul hilal atau pengamatan adalah kegiatan mengamati visibilitas hilal atau bulan sabit muda saat matahari terbenam sebagai tanda pergantian bulan pada kalender Hijriah.

Oleh karena itu, bila ada awan yang menggumpal menghalangi penglihatan atau cuaca sedang mendung, sulit menentukan apakah bulan benar-benar sudah muncul atau belum.

Akibatnya, hilal dianggap tak terlihat serta penentuan awal puasa Ramadhan akan ditunda.

Secara harfiah, metode ini memiliki makna “melihat bulan secara langsung melalui alat bantu seperti teropong”.

Data ephemeris dari hasil penggabungan kedua metode ini lah yang digunakan oleh Kemenag dalam menentukan awal bulan Ramadhan setiap tahunnya.

Oleh karena belum dilaksanakannya rukyatul hilal, mengingat perkiraan Ramadhan yang juga masih berjarak 3 sampai 4 minggu, pemerintah belum dapat menentukan secara pasti datangnya 1 Ramadhan 1443 H.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru