20.6 C
Indonesia

PLN Batubara Akan Ditutup?

Must read

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi sinyal bakal menutup anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN yakni PT PLN Batubara. Rencana tersebut muncul di tengah kondisi pasokan batu bara untuk kelistrikan umum kritis.

“Jadi PLN Batubara itu anak perusahaan, kalau visi ke depan dari Kementerian BUMN kan selalu ingin mengurangi jumlah anak dan cucu perusahaan apalagi yang tidak diperlukan,” kata Menteri BUMN Erick Thohir kepada wartawan, Kamis, (6/1).

Saat ini, lanjutnya, rescans penutupan PLN Batubara sudah masuk dalam tahap kajian dan belim diputuskan. Namun, Erick tidak membantah bila akan ada kemungkinan anak perusahaan BUMN tersebut akan ditutup.

Baca Juga:

Erick mengatakan sejauh ini pembahasan tentang PT PLN Batubara sudah sampan pada tahap keputusan akan menggabungkannya dengan anak perusahaan BUMN lainnya atau tidak. 

Ia mengaku tidak ingin mengeluarkan keputusan secara mendadak. 

“Ini yang lagi kita pelajari dan bukan enggak mungkin juga berapa banyak lagi anak-anak perusahaan PLN yang kita kurangi,” jelasnya.

Opsi Pembubaran Tidak Perlu

Pembubaran PT PLN Batubara menurut Erick sejauh ini tidak terlalu dibutuhkan. Pasalnya saat ini tumpang tindih antar anak perusahaan dengan sub holding BUMN lainnya mash terjadi. Dan Erick ingin hal semacam itu tidak terjadi lagi di masa depan.

Namun, sejauh ini Erick menjamin pasokan batubara dalam kendisi aman dan mencukupi. Padahal sebelumnya dikabarkan PLN tengah terancam krisis batubara.

Penyebabnya adalah kurangnya pasokan yang akhirnya membuat jutaan pelanggan PLN di wilayah Jawa, Madura, Bali terkena dampaknya.

“Kalau saya kan tupoksinya di PLN, apakah kebutuhan batu bara yang dibutuhkan PLN pada saat ini sudah terpenuhi? yang kemarin belum terpenuhi, sekarang sudah terpenuhi,” ucapnya.

Sebagai menteri BUMN, Erick berjanji akan membuat rescans jangka panjang atas masalah krisis batubara di PLN. Sehingga di masa depan kasus serupa tidak lagi terjadi.

“Dari awal saya bilang musti ada planing jangka panjang. Tidak bisa dalam situasi ini kita selalu terkaget-terkaget dan saya sudah meeting-kan Januari 2021 masa setiap tahun terulang. Nah ini yang perlu menjadi perhatian buat saya,” tandasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru