YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) ikut serta memeriahkan acara hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada hari ini, Sabtu (17/8).
Rektor, Guru besar, Dekan, staf, penyanyi hingga pemain musik dari UGM memeriahkan hari bersejarah ini dengan menggunakan berbagai macam baju adat dari masing-masing daerah di Indonesia.
Rektor UGM Professor Ova Emilia ternyata memilih baju adat dari Sumatera Utara, tepatnya baju tradisional masyarakat Karo yang bermukim di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo.
Baju berwarna merah, tudung penghias kepala hingga gonjei (sarung) dengan warna merah dipadukan dengan hitam khas suku Karo jadi pilihan Professor Ova.
Tak hanya itu, yang menarik dari tampilan Professor Ova hari ini adalah pemilihan baju yang berbeda dari orang Karo pada umumnya.
Baju karo biasanya dipakai dengan kebaya berwarna merah. Kebaya umumnya memiliki motif yang cenderung terbuka di bagian dada dan transparan.
Namun, Professor Ovi memilih baju mirip kemeja berwarna merah namun tak membuat esensi si pemakainya kehilangan ciri khas baju adat Karo.
UGM Menginisiasi Kehadiran Wanagama Nusantara di IKN
Dalam pidatonya, Professor Ovi mengatakan bahwa UGM menginisasi kehadiran Wanagama Nusantara di Ibu Kota Negara (IKN) untuk mendukung pengembangan forest city dan agenda mengatasi perubahan iklim global.
Wanagama Nusantara, kata Professor Ovi, akan berada di lahan seluas 621 hektar di IKN, Kalimantan Timur.
“Untuk tahap pertama seluas 21 hektar di IKN hendak mereplikasi keberhasilan restorasi lahan di Gunung Kidul yang saat ini menjadi rumah Wanagama kita,” katanya sembari mendapat tepuk tangan dari peserta upacara.
Kehadiran Wanagama di Gunung Kidul sendiri, katanya lagi, dimulai sejak tahun 1963 yang diinisiasi dari para tokoh dari Fakultas Kehutanan UGM.
“Yang bertujuan untuk merehabilitasi lahan kritis, baik dari sisi ekologis dan sosial ekonominya,” tambahnya yang diakui dunia sebagai The Winner of the First Best Poster of Research in National Congress of Association of Indonesian Family Medicine tahun 2013 itu.
Wanagama, menurut Professor Ovi, akan menjadi jawaban untuk krisis air, krisis pangan, krisis kesehatan dan krisis kemiskinan di daerah yang akan diterapkan, seperti halnya Gunung Kidul.
Wanagama Nusantara di IKN diharapkan menjadi daerah penelitian yang berkelanjutan di bidang geo medikal, reforestasi, sustainibility, iklim mikro, smart and enclusive society serta green economy.
9cbmhs
1d30od
e0nd2u