AMERIKA SERIKAT – Tidak banyak yang tahu bila petani koka umumnya hidup dalam kemiskinan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Pieter Tritton atau kerap disapa Posh Pete, seorang bandar narkoba yang telah menjual lebih dari 2,5 juta kilogram ganja ke seluruh dunia.
Rata-rata petani koka, bahan dasar pembuatan kokain ini berasal dari Peru, Bolivia dan Kolombia. Kokain ini ditanam di ladang-ladang yang letaknya jauh ke pedalaman desa.
Di Peru harga 1 kilo daun kokain dibanderol sekitar Rp10.000.000 hingga Rp17.300.000. Yang mahal adalah zat-zat kimia yang akan dipakai untuk memproses daun-daun tersebut. Selain sulit dibeli, orang-orang yang bertransaksi bahan-bahan kimia pembuat kokain juga sangat dipantau oleh pemerintah.
Jadi dari setiap kokain senilai Rp1.500.000 yang dibeli oleh konsumen, Pieter memastikan memberikan bagian ke petani daun kokain sebesar 1,5 persen hingga 2 persen. Dan 35 persen sampai 40 persen lainnya akan masuk ke para kartel. Sementara itu sisanya akan diberikan kepada para pengedar narkoba di jalanan.
Saat bekerja, Pieter selalu berusaha merekrut orang sesedikit mungkin. Karena bisnis narkoba membutuhkan kepercayaan antar pekerja yang sangat tinggi. Jadi semakin sedikit yang bekerja dengannya maka hasilnya semakin baik.
Pieter memperkirakan saat ini permintaan kokain sangat tinggi di dunia. Di dunia teknologi seperti sekarang ini perdagangan narkoba menjadi lebih mudah karena transaksi dalam dilakukan lewat bitcoin dan ethereum.
Menurut Pieter pemerintah tidak akan menang melawan narkoba dan mereka tahu akan hal ini. Satu-satunya cara agar bisa melawan peredarannya, Pieter menyarankan agar pemerintah melegalkan penggunaan narkoba.
Dengan cara ini, Ia yakin pemerintah dapat mengontrol peredaran narkoba karena yang memproduksinya sendiri adalah pemerintah itu sendiri.
“Kemudian membebankan pajak yang sangat tinggi kepada masyarakat yang mau membeli untuk mengimbangi kerugian yang dialami oleh masyarakat,” kata Pieter.
Menurutnya aksi pembakaran lahan kokain yang dilakukan oleh pemerintah selama ini sia-sia karena menyebabkan kerusakan besar seperti menghancurkan tanaman lain yang ada di sekitar hutan, menyebabkan air terkontaminasi dan timbulnya penyakit.
Bisnis jual beli kokain ini, kata Pieter adalah sebuah bisnis besar yang belum ilegal. Padahal bisnis ini bisa menghasilkan keuntungan moneter yang lebih besar karena mempekerjakan banyak orang.