EL SALVADOR – Pertandingan sepak bola di El Salvador pada Sabtu (20/5) diwarnai kericuhan yang menelan korban jiwa.
Sedikitnya 12 orang dinyatakan tewas akibat kerusuhan tersebut, yang diawali dengan serbuan penonton di salah satu pintu Stadion Cuscatlan yang terletak di ibu kota San Salvador.
Saat kerusuhan terjadi, stadion tersebut tengah menggelar pertandingan yang mempertemukan Alianza FC dengan Deportivo FAS dalam laga perempat final Divisi Utama El Salvador.
“Awalnya kami kira itu adalah api yang dimulai oleh Alianza, penggemar Alianza, tapi itu ternyata ‘longsoran salju’ manusia di pintu masuk Sol,” ucap seorang petugas pemadam kebakaran bernama Wilson Mendoza di lokasi kejadian.
Mendoza tidak dapat memastikan apakah kerusuhan merobohkan gerbang masuk atau tidak, namun ia menduga hal itu benar terjadi karena banyaknya yang berduka di sana.
Video yang beredar menunjukkan sejumlah penggemar terpaksa menyerbu ke lapangan karena mendapat dorongan dari belakang saat terjadi kerusuhan.
Seorang relawan bahkan menyebut ada orang yang tertahan di bawah besi terowongan.
“Yang lain berhasil sampai ke tribun dan kemudian turun ke lapangan hingga tertahan,” tambahnya.
Akibat peristiwa ini, pertandingan dihentikan dengan lapangan yang penuh dengan penonton, korban, dan relawan.
Selain kedua belas korban jiwa, lebih dari 100 orang dikabarkan mengalami luka-luka.
Dalam keterangannya, Federasi Sepak Bola Salvador menyatakan menyesali terjadinya peristiwa tragis ini.
Sementara itu, Presiden El Salvador Nayib Bukele berjanji akan melakukan investigasi mendalam terhadap tragedi ini dan tidak akan membiarkan pelakunya luput dari hukuman.
“Semua orang akan diselidiki mulai dari tim, direktur, stadion, kantor tiket, liga, federasi, dan banyak lainnya. Siapa pun pelakunya, mereka tidak akan luput dari hukuman,” katanya.
Terjadinya peristiwa ini hanya berselang tujuh bulan dengan tragedi Kanjuruhan di Malang, Indonesia, yang menelan 135 korban jiwa.
