THE EDITOR – Hari pertama Pentas Seni Medan (PESAN) 2024 berjalan lancar dengan beragam acara dari mulai lomba baca puisi, pembukaan pameran seni rupa, penampilan teater, pemutaran filem hingga sastra yang seluruh kegiatannya diadakan di area Taman Budaya Medan pada Kamis (11/10/2024).
Adapun lomba baca puisi diikuti oleh 60 peserta yakni 30 peserta tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 30 lainnya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai sekolah di kota Medan. Adapun yang menjadi juri pada perlombaan baca puisi yakni Afrion dan Porman Wilson Manalu.
Selaku dewan juri pada perlombaan baca puisi tersebut Porman menilai anak-anak yang tampil menunjukkan bakat dan keterampilan yang sangat baik dalam pembawaan membaca puisi, memahami, menghayati dan keterampilan tekhnis lainnya.
“Hal ini menunjukkan eksistensi bibit-bibit penerus dalam bidang kesenian khususnya sastra pada kenyataannya bertumbuh asal ada media bagi mereka untuk mengekspresikan bakat seninya” jelas Porman dalam keterangan yang diterima oleh The Editor pada Jumat (11/10/2024).
Salah seorang panitia PESAN 2024, Hafiz Taadi pada kesempatan yang sama menilai pesta Seni kali ini merupakan kebersatuan semangat para seniman lintas komunitas seehingga tercipta keharmonisan untuk saling bekerjasama menyukseskan acara.
“Kerja sama seperti ini harus terus diciptakan sehingga bersinergi dengan proses kreatif para seniman untuk memproduksi karya-karya yang meyuarakan berbagai aspek baik universal maupun spesifik kehidupan lewat ekspresi seni,” jelasnya.
Lebih lanjut Hafiz Taadi mengatakan PESAN diharapakan dapat berlanjut pada momen berikutnya, bahkan bukan tidak mungkin menjadi agenda acara berkesenian tahunan yang juga sesuai dengan kalender dan agenda pemerintah kota Medan.
Selain lomba baca puisi yang diikuti oleh 60 siswa baik SD maupun SMP, hari pertama PESAN 2024 juga meriah dengan beberapa acara lainnya diantaranya Pembukaan Pameran Seni Rupa oleh pekarya mahasiswa dan seniman.
Diantara para perupa yang terlibat diantaranya Jasslyn Giovanca V. Karim dengan karya berjudul Barongsai, Daffarul Khusaini karya berjudul Asin Gurih, Shella Yolanda Lubis lewat karya Gadis Penari, Zuhaira Nabila Nasution menampilkan karya berjudul Wayang Duryudana.
Karya perupa lainnya ditampilkan oleh Yesi Sellia Sembiring berjudul Dewi Shinta, Gilang Samudra dengan karya Mesem Semar, Agung Daniel Tambunan berkarya lewat judul Singa-Singa, Geraldh Yonatan Sialagan dengan karya berjudul Hoda-Hoda, sedang Evy Rizkyna memberi judul karyanya Rangkaian Rasa.
Sementara itu Firyal Nayla Mumtaz menandai karyanya dengan judul Penjaga Pantai, Nabila Putri berkarya lewat judul Putri Topeng, Mangatas Pasaribu menampilkan dua karya seni rupa sekaligus yakni Dialog dan Mangalahat Horbo.
Tidak hanya Mangatas Pasaribu yang menampilan dua kaya seni rupa sekaligus, namun juga Jim Siahaan yakni Khayalku dan Agak Laen. Begitupun Nelson Tarigan mengeluarkan dua karya rupa yakni Kampung Karo 1 dan Kampung Karo 2. Sementara yang paling banyak menampilkan karya seni rupanya adalah Teradim Sitepu yang berjudul Abstrak 1 hingga Abstrak 6.
Pesta seni dilanjutkan oleh penampilan teater anak oleh Sanggar Sungai Anak Deli (SASUDE), diikuti oleh Teater LKK yang menggelar Reuni Perempuan-Perempuan.
Sebelum acara ditutup oleh Komunitas Kata-Kata lewat sastra melalui aklamasi dan penghayatan puisi, acara juga diwarnai oleh pemutaran dua filem pendek.
Begitu meriahnya acara PESAN pada hari pertama sehingga para seniman dan masyarakat yang hadir bagai merasakan hari raya seni.
“Acara seni kali ini memang merupakan hari raya berkesenian tidak saja bagi para seniman namun juga bagi pengunjung yang hadir,” tandas Hafiz Taadi.