19.8 C
Indonesia

Pengadilan Afrika Selatan Hentikan Pembangunan Markas Besar Amazon di Tanah yang Dianggap Suci

Must read

AFRIKA SELATAN – Pengadilan Afrika Selatan telah menghentikan pembangunan kantor baru Amazon di tanah Afrika setelah beberapa keturunan dari penduduk paling awal negara itu mengatakan bahwa tanah yang akan dibangun adalah wilayah suci.

Pengadilan Tinggi Divisi Western Cape melarang pengembang proyek melanjutkan pekerjaan mereka di lokasi Cape Town sampai ada keterlibatan dan konsultasi yang signifikan dengan masyarakat adat yang nantinya terdampak.

“Masalah ini pada akhirnya menyangkut hak-hak masyarakat adat … Hak fundamental atas budaya dan warisan kelompok-kelompok adat, khususnya Masyarakat Khoi dan Orang-Orang Bangsa Pertama San, berada di bawah ancaman jika tidak ada konsultasi yang layak,” kata Hakim Patricia Goliath dalam putusannya.

Baca Juga:

Sebagai informasi, bangsa Khoi dan San adalah penduduk paling awal di Afrika Selatan.

Orang-orang bangsa San hidup sebagai pemburu dan pengumpul selama puluhan ribu tahun, sedangkan orang-orang Khoi baru bergabung dengan mereka sebagai penggembala lebih dari 2.000 tahun yang lalu.

Beberapa keturunan mereka merasa keberatan dengan pengembangan River Club di tempat pertemuan kedua sungai yang mereka anggap suci, yaitu Sungai Hitam dan Sungai Liesbeek, Afrika Selatan.

Adapun Amazon nantinya tidak akan hanya menjadi “penyewa jangkar”, namun perusahaan multinasional ini juga memiliki rencana untuk membangun sebuah hotel, perkantoran ritel, dan rumah-rumah.

Akan tetapi, tidak semua orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bangsa Khoi dan San menentang proyek tersebut. Asosiasi Khoi dan San yang mendukungnya termasuk di antara responden dalam kasus tersebut.

Sementara itu, Amazon tidak disebutkan sebagai responden. Pihaknya tidak menanggapi permintaan email untuk komentar yang dikirim di luar jam kantor dan ketika kasus pengadilan diluncurkan awal tahun ini, juru bicara mereka menolak berkomentar.

Goliath tidak berharap keputusannya akan ditafsirkan sebagai kritik terhadap Amazon, karena masalah intinya terletak pada perlunya konsultasi yang tepat sebelum pekerjaan mereka dapat dilanjutkan.

Amazon diketahui telah mempekerjakan ribuan orang di pusat data mereka di Cape Town.

Dengan lebih dari sepertiga penduduknya yang menganggur, otoritas Afrika Selatan tentu ingin mendorong lebih banyak investasi asing ke negaranya.

Pembangunan pengembangan River Club pun terus berlanjut meskipun kasusnya sudah di depan pengadilan.

 

Sumber: Reuters

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru