21 C
Indonesia

Pemerintah Indonesia Gunakan Aplikasi Berbasis Online Untuk Pantau Penggunaan Dana Desa

Must read

THE EDITOR – Pemerintah Indonesia mengawasi penggunaan dana keuangan desa melalui sistem elektronik sehingga kementerian keuangan dan lembaga terkait dapat melihat progres penggunaan anggaran di masing-masing desa hingga kelurahan.

Direktur Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus dan Kesitimewaan Jaka Sucipta mengatakan bila kementerian keuangan mendapat tugas untuk membina pengelolaan dana desa yang dimulai dari cara pengalokasian anggaran, penyaluran, pemantauan dan evaluasi, dan pelaporan.

Sementara itu, kementerian dalam negeri mendapat tugas untuk merencanakan, menganggarkan, melaksanakan kegiatan, penataan, pelaporan serta mempertanggungjawabkan dana yang digunakan oleh masing-masing desa.

Baca Juga:

“Sementara itu kementerian desa PDTT bertugas untuk menindaklanjuti penetapan peraturan menteri desa setiap tahunnya,” ungkap jaka dalam acara Temu Karya Nasional Desa dan Kelurahan beberapa waktu lalu di Bali, Indonesia.

BAGAIMANA PROSES KERJANYA?

Jaka mengatakan bila pemerintah menggunakan aplikasi bernama Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) yang harus digunakan oleh seluruh kepala desa di Indonesia.

Siskeudes ini dibagi dalam 2 bagian, diantaranya Siskeudes Online yang data-datanya akan terkirim secara otomatis sesuai dengan waktu penginputan dan Siskeudes Desktop yang datanya akan diterima langsung oleh pemerintah daerah setempat.

Data-data tersebut, lanjut Jaka, dapat langsung juga diakses oleh kementerian keuangan, kementerian dalam negeri, kementerian desa PDTT dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

DANA DESA JUGA HARUS DIPAKAI UNTUK MENCEGAH PERUBAHAN IKLIM

Jaka mengatakan bila pemerintah meminta kepala desa untuk ikut aktif menjaga perubahan iklim di wilayahnya masing-masing. Karena kerugian yang terjadi akibat bencana alam setiap tahunnya mencapai anggaran Rp20-50 Triliun.

“Di Indonesia bencana alam menimbulkan dampak terhadap tingkat kemiskinan. Satu dari 10 penduduk Indonesia rentan jatuh miskin akibat bencana,” katanya.

pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp8-12 juta per desa untuk mendukung penanganan perubahan iklim.

Anggaran ini dipakai untuk berbagai macam kegiatan, seperti normalisasi sungai, irigasi dan pembangunan saluran air, pembangunan energi alternatif dan terbarukan serta pengelolaan sampah dan limbah.

BANYAK TANTANGAN

Namus, kata Jaka, saat ini masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengintervensi dana desa yang khusus dipakai untuk mengatasi perubahan iklim.

Diantaranya, belum dimasukkannya tingkat resiko dampak perubahan iklim sampai ke level desa-desa, data keberpihakan desa terhadap aksi mitigasi dan adaptasi iklim belum ada, kodefisikasi dari kementerian dalam negeri untuk kepentingan forması pengalokasian dana desa dan minimnya data administrasi wilayah pedesaan juga belum lengkap.

Untuk itu, Jaka mengatakan bila kementerian keuangan saat ini memantau pemetaan dana desa yang diterima oleh aparat.

APLIKASI SISKEUDES PERMUDAH PEMERINTAH PUSAT PANTAU KINERJA KEPALA DESA

Jaka mengatakan bila aplikasi Siskeudes mempermudah pemerintah pusat dari berbagai macam lembaga untuk memantau kinerja aparat desa yang diketahui tidak seluruhnya berasal dari kalangan yang lulus dari perguruan tinggi.

Lewat aplikasi ini, lanjutnya, kementerian keuangan dapat melihat penyebaran dana desa di masing-masing desa serta memantau penggunaannya secara rinci karena dana desa langsung dikirimkan ke kas-kas desa.

Sistem ini, menurut Jaka menjadi metode paling tepat agar dana tersebut dapat digunakan langsung oleh masyarakat di tingkat paling bawah, termasuk untuk penanganan perubahan iklim.

Masing-masing pemerintah daerah, lanjutnya, akan mencatat pemasukan tersebut sebagai pendapatan dan belanja.

Sementara itu, pemerintah pusat dapat memonitoring penggunaan dana desa untuk mitigasi bencana secara online. 

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru