21.3 C
Indonesia

Paparan di Harvard Medical School, Inovasi Banyuwangi Panen Apresiasi

Must read

BOSTON – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri undangan dari Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat, Kamis (11/5).

Dalam kesempatan tersebut, Ipuk diminta untuk memberikan paparan tentang sejumlah kebijakan publik terkait kesehatan (public health) di daerahnya.

Salah satu yang dipaparkan oleh Bupati Ipuk adalah upaya menangani tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan serta stunting.

Baca Juga:

Ia mengatakan bahwa tingkat kematian yang tinggi di dua hal tersebut terjadi karena terbatasnya fasilitas kesehatan dan tenaga medis di daerah-daerah terluar.

Seperti halnya masyarakat yang tinggal di kawasan perkebunan di lereng-lereng gunung.

“Tantangan ini mengharuskan kami untuk berinovasi. Bagaimana mengatasi permasalahan tersebut dengan segala keterbatasan fasilitas dan anggaran,” papar Ipuk.

Dari tantangan tersebut, lanjut Ipuk, Banyuwangi menerapkan jurus gotong-royong.

Ia yakin dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk ‘keroyokan’ mengatasi persoalan adalah dengan membentuk Laskar Sakina (Stop Angka Kematian Ibu dan Anak).

Laskar ini terdiri dari para ibu-ibu penjual sayur keliling atau biasa disebut mlijoan.

“Mereka dilatih untuk mendampingi para ibu yang hamil di kawasan kerjanya untuk bisa melakukan pemeriksaan rutin. Sehingga, bisa dapat pelayanan kesehatan dengan baik. Termasuk mengidentifikasi jika ada balita beresiko stunting,” jelasnya.

Bahkan, lanjutnya, kini diperluas tidak hanya melakukan pendampingan dan pemantauan saja.

Laskar Sakina ini juga diberi tugas memberikan bantuan makanan bergizi untuk ibu hamil berisiko maupun kepada balita stunting.

Laskar ini akan membawakan aneka sayur, lauk pauk, dan juga buah setiap harinya kepada mereka.

“Manfaatnya double. Tidak hanya untuk ibu hamil dan balita stunting, tapi juga menopang perekonomian ibu-ibu Laskar Sakina. Karena dagangan mereka semakin laku,” imbuh Ipuk.

Gagasan gotong royong dan layanan kesehatan dari public health ini pun mendapat apresiasi dari civitas akademik Harvard Medical School.

Di antaranya dari Profesor Byron Joseph Good, guru besar antropologi medis pada program Department of Global Health and Social Medicine Harvard University.

“Ini sangat menarik. Banyuwangi dapat menggerakkan warga untuk ikut berpartisipasi dalam permasalahan publik. Sehingga, dampaknya bisa sangat dirasakan,” ujar ilmuan yang menggeluti antropologi medis lebih dari 24 tahun tersebut.

Menurut Byron, apa yang telah dilakukan oleh Banyuwangi mendapat perhatian dari mahasiswa yang hadir pada saat itu.

Mereka ternyata sangat antusias melihat kiat Banyuwangi yang kreatif melibatkan para penjual sayur dalam aktivitas deteksi dini risiko stunting dan risiko keratin saat kehamilan.

“Kami sengaja melibatkan para penjual yang sebagian besar adalah perempuan, karena mereka mudah berempati terhadap permasalahan anak dan kehamilan. Jadi setiap permasalahan, kami identifikasi solusi apa yang sekiranya pas untuk memecahkan masalah yang ada,” papar Ipuk kepada mereka.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Program Manager Department of Global Health and Social Medicine Harvard Medical School, Christina Lively, EdM.

Perspektif Banyuwangi dalam penanganan kesehatan publik ternyata memberi dia inspirasi baru dalam dunia kesehatan.

“Kami sangat mengapresiasi atas insight yang dibagikan tentang bagaimana membangun kepedulian akan kesehatan bersama. Perspektif yang dilakukan Banyuwangi dalam menangani permasalahan kesehatan ini sangat menginspirasi kami,” ujarnya.

Perlu diketahui, jumlah kematian bayi dan ibu melahirkan di Banyuwangi perlahan mulai menurun.

Sebelumnya, angka kematian ibu yang meninggal akibat melahirkan berada di angka 260,6 kematian per 100.000 kehamilan.

Akan tetapi, angka tersebut kini dapat ditekan menjadi 119,37 kematian per 100.000 kehamilan.

Begitu pula dengan angka stunting yang turun menjadi 3,95 persen dari 8,64 persen.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru