JEPANG – Pada usia berapa Anda mendapatkan pekerjaan pertama Anda? 20 tahun? 25? 30? Di masa depan, beberapa anak di Jepang dapat mengatakan bahwa mereka telah bekerja sejak balita.
Bagaimana mungkin? Apakah itu semacam pemaksaan bekerja pada anak di bawah umur?
Eits, jangan salah sangka dulu. Pekerjaan yang dilakukan para balita itu cukup mudah kok.
Mereka hanya diminta untuk mengunjungi sebuah panti jompo “kapan pun mereka mau” dan menghibur para lansia di sana.
Di dalam kontrak kerja, mereka juga diizinkan untuk istirahat “ketika merasa lapar, mengantuk, atau tergantung pada suasana hati mereka”.
Dilansir dari VICE World News, sebuah panti jompo di Jepang selatan pada bulan lalu tengah mencari “kandidat muda” untuk menemani penghuni lansia di sana.
Kandidat yang berhasil adalah mereka yang berusia di bawah tiga tahun.
Mereka, atau orang tua mereka, akan digaji dengan pampers dan susu formula.
“Bahkan penghuni yang sedang bad mood atau terlihat muram sepanjang waktu kini tersenyum setiap para bayi datang, mereka terlihat sangat senang,” tutur Kimmie Gondo selaku kepala panti jompo tersebut kepada VICE World News.
Jepang diketahui tengah berhadapan dengan meningkatnya populasi penduduk lansia, dengan hampir sepertiganya telah berusia lebih dari 65 tahun.
Hal ini membuat permintaan akan panti jompo semakin meningkat–begitu juga dengan variasi hiburan di dalamnya.
Mengutip Liputan6, para bayi yang diterima ‘bekerja’ di panti jompo itu akan memikul tanggung jawab “berjalan-jalan” di sekitar tempat itu bersama ibu mereka.
“Bayi-bayi itu akan terus bersama ibu mereka sepanjang waktu. Ini seperti mereka sedang dibawa jalan-jalan di taman,” kata Gondo.
Gondo menegaskan bahwa tidak ada sistem shift atau apapun. Selain itu, dengan hanya melihat para bayi, penghuni panti jompo sudah langsung tersenyum.
Dari video yang beredar, seorang lansia terlihat mengajak salah satu bayi berbincang. Ia tampak tersenyum saat berusaha menggenggam tangan mungilnya.
Dalam video yang sama, seorang lansia yang lain tampak sibuk menggoyang-goyangkan boneka di hadapan sang bayi, mengundang rasa penasaran sekaligus senyum bayi itu.
Sementara itu, ibu dari sang bayi terlihat terus menemaninya. Ia menggendong anaknya sambil berkeliling atau memangkunya ketika bermain.
Dilansir dari Prambors, ide ini pertama kali melintas di benak Gondo ketika ia membawa cucu perempuannya ke panti jompo miliknya.
Saat itu, ia mendapati para penghuni panti tersenyum sumringah menyambut kedatangan bayi tersebut.
“Mereka lucu. Ini mengingatkan saya ketika saya mengasuh anak,” kata seorang penghuni panti kepada sebuah stasiun TV lokal.
