21.6 C
Indonesia

Pak Moeldoko, Harga Garam di Cirebon Anjlok!

Must read

CIREBON – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko berkunjung ke tambak garam di Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Jumat (8/10). Dalam kunjungannya Moeldoko melihat dan mendengar langsung persoalan yang dialami para petani garam di lapangan.

Seorang petani garam, Ismail Marzuki mengeluhkan harga garam yang anjlok. Padahal dari 300 hektar tambak garam yang ada di sana dapat menghasilkan 7 – 10 ton.

“Harga garam anjlok sekali hanya Rp500 per kilogram. Kami mohon pemerintah bisa segera menetapkan Harga Eceran Terendah (HET),” terang Ismail Marzuki salah satu petani garam di desa Rawaurip saat bertemu Moeldoko, Jumat (8/10).

Baca Juga:

Menurutnya, selain anjloknya harga garam, petani juga kesulitan untuk menghasilkan garam dengan metode geomembran. Hal tersebut lantara keterbatasan sumber daya.

“Satu gulung geomembran Rp. 5 juta. 1 hektare bisa membutuhkan 10-12 gulung geomembran. Petani akhirnya menggunakan plastik busa yang menghasilkan garam tidak maksimal,” lanjut Ismail.

Tidak hanya Ismail, Insyaf petani garam lainnya menambahkan, petani saat ini juga menghadapi ancaman abrasi pantai. Dia membeberkan pada tahun lalu daerah tersebut sempat terjadi banjir rob.

“Tahun lalu terjadi banjir rob dari utara dan selatan, petani gagal panen dan tidak memiliki penghasilan pak,” ucap Insyaf.

Menanggapi hal tersebut, Moeldoko mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan alternatif solusi untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi petani garam di lapangan. Diantaranya soal kebijakan impor garam industri dan revitalisasi bibir pantai.

“Info dari kementerian terkait, soal kebijakan impor nanti akan langsung ke pengguna sehingga tidak bocor di pasaran. Sedangkan masalah abrasi, akan ada program revitalisasi bibir pantai utara, ” kata Moeldoko.

Kepada para petani, Moeldoko juga berjanji akan menyampaikan aspirasi petani garam kepada kementerian/lembaga terkait. Dia juga mengajak petani garam untuk tetap optimistis meski masih menghadapi beragam persoalan.

“Saya anak petani, saya tahu persis masalah petani. Kita harus optimis dan terus memproduksi garam dengan kualitas bagus. Agar petani garam di sini (desa Rawaurip) sukses dan kaya-kaya,” tutup Moeldoko.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru