AS – Sebelum jawaban atas pertanyaan mengenai Mars yang dapat ditinggali manusia Bumi ditemukan, sampah manusia telah lebih dulu membuktikan bahwa itu bisa.
Setahun setelah sepotong puing terbang dari penjelajah Mars Perseverance NASA, sampah itu ditemukan masih utuh di permukaan Mars.
Penampakan selimut termal besar di Mars tertangkap kamera rover pada pertengahan bulan ini, tepatnya pada 13 Juni lalu.
Bahan itu digunakan badan antariksa untuk melindungi pesawat ruang angkasa Perseverance dari suhu ekstrem saat melakukan perjalanan ke Mars dan jatuh melalui atmosfer Mars.
“Tim saya telah melihat sesuatu yang tidak terduga: Ini adalah bagian dari selimut termal, paket jet bertenaga roket yang menjatuhkan saya pada hari pendaratan pada tahun 2021,” cuit NASA dari rover Perseverance pada hari Rabu (15/6).
Perseverance sendiri dikirim ke Mars pada Februari tahun lalu untuk menemukan tanda-tanda kehidupan mikroba di sana.
Tidak hanya selimut termal, sejumlah bahan buatan manusia lainnya juga ditinggalkan di planet ini, termasuk parasut supersonik dan kapsul logam.
Akan tetapi, para ilmuwan tidak yakin bagaimana selimut termal tersebut dapat berada di titik terbarunya, di wilayah Kawah Jezero Mars, yang berjarak sekitar dua kilometer dari tempat roda pendarat jatuh di gurun Mars.
Perseverance pun diketahui masih melanjutkan misinya untuk mengungkap tanda-tanda kehidupan mikroba di planet merah ini.
Sementara itu, NASA belum mengatakan apa yang terjadi pada puing-puing itu setelah ditemukan.
Sampah manusia juga ada di Bulan
Mars bukan satu-satunya planet luar angkasa yang menyimpan sampah manusia Bumi.
Pasalnya, Bulan juga menjadi tempat pembuangan sekitar 400.000 pounds sampah Bumi.
Dilansir dari AJ+, sampah-sampah tersebut terdiri dari 5 bendera Amerika Serikat, handuk utilitas, tisu basah, bungkus makanan khusus luar angkasa, serta 96 kantong muntah, urin, dan feses.
Sumber: AJ+