26.4 C
Indonesia

Metconnex Hadir Lagi, Ikatan Alumni Teknik Metalurgi ITB Dukung Pengembangan Industri Tambang Berkelanjutan

Must read

JAKARTA – Gelaran perhelatan metalurgi Metconnex kembali hadir tahun ini. Bertempat di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, acara yang diprakarsai oleh Ikatan Alumni Teknik Metalurgi ITB (IA-MET ITB) ini diadakan selama dua hari berturut-turut, yaitu Rabu (10/8) dan Kamis (11/8).

Adapun tema yang dijunjung dalam Metconnex 2022 kali ini adalah “Suistainability in Mineral and Metal Processing”.

Lewat tema tersebut, acara ini eksis sebagai wadah strategis untuk pertemuan dan pertukaran ide dari berbagai pemangku kepentingan untuk melangkah bersama dalam aksi nyata pengembangan industri tambang yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga:

“Dalam beberapa dekade belakangan, sektor pertambangan dan ekstraksi mineral telah menjadi sektor kunci yang memiliki kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ungkap Bouman T. Situmorang selaku Ketua Umum IA-MET ITB saat menyampaikan welcoming speech di upacara pembukaan Metconnex 2022, Rabu (10/8).

“Dengan hadirnya para ahli, adanya pembukaan panel diskusi, dan exhibition pada hari ini, diharapkan akan ada banyak khasanah baru mengenai dunia pertambangan berkelanjutan yang bisa membukakan jalan bagi Indonesia untuk menuju industri tambang yang ramah, baik bagi proses bisnis maupun kelestarian lingkungan.

“Berdama Metconnex 2022, mari kita ciptakan suistainable mining berkesadaran bersama seluruh pihak,” imbuhnya.

Turut hadir dalam acara pembukaan Metconnex 2022, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Senada dengan Bouman, Luhut juga menyampaikan visi dan target pemerintah dalam mewujudkan industri mining and metal processing yang berkelanjutan.

Adapun peserta yang mengikuti Metconnex 2022 kali ini datang dari berbagai elemen, mulai dari petinggi perusahaan, pelaku industri, akademisi, hingga calon investor yang berkecimpung di dunia industri ini.

Selain itu, para peserta tidak hanya datang dari berbagai penjuru negeri, melainkan juga dari sejumlah negara tetangga.

Hari pertama Metconnex 2022 dibagi menjadi tiga sesi utama, yakni sesi seminar bersama para keynote speaker dan dua sesi diskusi panel.

Dalam sesi seminar, para pembicara menyampaikan update regulasi dan investasi dalam suistainability mining and metal processing.

Update ini dinilai sangat penting dalam hal pemenuhan target pemerintah pada industri mining and metal processing, di tengah ketatnya persaingan global dalam menarik investasi dari luar negeri.

Kebijakan investasi dan regulasi yang disampaikan oleh perwakilan pemerintah pada hari ini juga dinilai mampu menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mewujudkan industri mining and metal processing yang berkelanjutan.

Sementara itu, dalam dua sesi diskusi panel, topik yang di angkat adalah isu dunia pertambangan dalam perspektif keberlanjutan, baik dalam pemahaman mengenai ore body, digitalisasi, maupun dari tahapan mineral processing.

Dibahas oleh para narasumber yang ahli di bidangnya, kedua sesi diskusi ini dinilai melengkapi serangkaian acara hari pertama ini.

Narasumber datang dari berbagai instansi, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya dan Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, praktisi korporasi swasta, dan akademisi.

“Pasca 2 tahun pandemi, akhirnya Metconnex 2022 kembali hadir bersama tema pembahasan yang memang seharusnya diangkat,” ujar Bouman kemudian.

Menurutnya, pertambangan dan lingkungan harus bisa berdaya bersamaan untuk “mendukung aktualisasi suistainability in mineral and processing di Indonesia”.

“Semoga dengan adanya Metconnex kali ini bisa menjadi wadah dan dukungan untuk memperkuat pertambangan di Indonesia demi industri nasional yang lebih baik dan bertanggung jawab, demi terciptanya generasi industri yang sadar akan keberlanjutan di masa mendatang,” pungkas Bouman.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru