27.8 C
Indonesia

Mengunjungi Kota “Empat Musim Sehari” di Vietnam

Must read

VIETNAM – Di dataran tinggi di ujung Vietnam, dekat perbatasannya dengan Tiongkok, sebuah kota kecil telah menjadi pemain baru dalam sektor pariwisata di negara ini beberapa tahun ke belakang. Berjarak kurang lebih 350 km dari ibu kota negara, Hanoi, kota mungil ini dikenal dengan nama Sa Pa.

Dengan jarak yang cukup jauh itu, wisatawan harus bertahan selama 8–9 jam di perjalanan dengan kereta api atau sekitar 5 jam dengan bus atau mobil.

Sesampainya di Sa Pa, wisatawan akan disambut dengan udara sejuk khas dataran tinggi serta keramahan penduduk setempat yang memang dikenal terbuka dengan wisatawan.

Baca Juga:

Kota Sa Pa adalah rumah bagi setidaknya 5 etnis minoritas Vietnam yang telah hidup berdampingan sejak lama dengan damai.

Lebih dari setengahnya diperkirakan berasal dari etnis Hmong (52%), dilanjut dengan etnis Dao (25%), Tay (6%), Giay (2%), dan sebagian kecilnya berasal dari etnis Xa Pho.

Keramahan para penduduk bahkan terlihat dari kemauan mereka untuk mengobrol dengan wisatawan dalam bahasa Inggris maupun Prancis.

Daya tarik utama kota ini adalah Gunung Fansipan yang menjulang sangat tinggi hingga menembus awan. Puncaknya berada pada ketinggian 3.143 mdpl sehingga membutuhkan waktu 3 hari untuk mendakinya.

Meskipun begitu, bukan tidak mungkin untuk mencapai titik itu dalam waktu yang lebih singkat. Pasalnya, sejak tahun 2016 lalu, layanan cable car yang dibuat oleh Sun Group telah membuat impian itu lebih mudah untuk dicapai.

Dengan lintasan sepanjang 6.295,5 meter, cable car ini akan mengangkut wisatawan dari dataran tinggi Sa Pa ke puncak Gunung Fansipan dalam waktu kurang lebih 20 menit.

Selama di dalam cable car, wisatawan dapat menyaksikan lanskap yang terbentang indah dan mengagumkan di bawahnya.

Hamparan hutan yang belum terjamah manusia, kabut di kawasan yang lebih tinggi, hingga rumah-rumah penduduk yang nampak hangat meskipun dilihat dari ketinggian.

Bagi anak-anak Kota Sa Pa, puncak Gunung Fansipan yang menonjol di antara gumpalan awan adalah tempat tinggal Dewa.

Secara harfiah, kedua hal tersebut, keberadaannya yang ada di atas awan dan tempat tinggal Dewa, benar adanya.

Pasalnya, di kawasan puncak gunung itu, sebuah patung raksasa Dewi Kwan Im duduk terdiam dengan keagungannya.

Patung itu disembah dan dihormati oleh para pemeluk agama Buddha yang juga menjadikan kawasan ini sebagai kawasan kuil.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga sikap selama berada di Gunung Fansipan demi kenyamanan bersama.

Meskipun diselimuti hawa sejuk, Kota Sa Pa di lereng Gunung Fansipan dikenal sebagai kota empat musim dalam sehari.

Hal ini disebabkan cuacanya yang sering berubah-ubah bahkan dalam waktu 24 jam. Musim semi pada pagi hari, musim panas pada siang hari, musim gugur pada sore hari, dan musim dingin pada malam hari.

Vietnam sendiri akan membuka perbatasannya untuk wisatawan asing dalam waktu dekat, tepatnya pada Selasa, 15 Maret 2022.

Untuk dapat berkunjung ke negara ini, calon wisatawan harus dapat menunjukkan hasil tes negatif covid-19 serta bukti vaksinasi covid-19 dalam kurun waktu 6 bulan terakhir hingga 14 hari sebelum keberangkatan.

Masa karantina berlangsung selama 1 hari dan 7 hari untuk mereka yang belum melakukan vaksinasi.

Selain itu, wisatawan juga diwajibkan memiliki pertanggungan medis selama perjalanan sebesar 10.000 dolar Amerika atau sekitar 143 juta rupiah.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru