19.4 C
Indonesia

Berkenalan dengan Kepiting Tiga Warna dari Kalimantan Barat

Must read

JAKARTA – Ada hewan unik yang keberadaannya baru dipublikasikan secara ilmiah awal tahun ini. Hewan itu memiliki tiga warna di permukaan tubuhnya yang mini.

Adalah kepiting tiga warna (Lepidothelphusa menneri), yaitu kepiting Lepidothelphusa jenis baru yang ditemukan peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Daisy Wowor bersama tim dari National University of Singapore.

Spesies ini ditemukan di Gunung Kelam, Kalimantan Barat, dan studi tentang penemuannya dipublikasikan dalam jurnal Zootaxa Nomor 5397 Volume 2 pada 4 Januari 2024.

Baca Juga:

Sesuai namanya, kepiting ini memiliki tiga kombinasi warna yang terlihat cantik dan unik di punggungnya yang licin.

Sepertiga bagian tubuhnya, mulai dari bagian kepala dan mata, berwarna kuning cerah hingga oranye.

Sementara bagian tengahnya berwarna coklat tua hingga hitam keunguan, sisa sepertiga bagian posteriornya berwarna pucat hingga biru cerah.

Keunikan lain kepiting ini dapat dilihat dari bentuk kedua capitnya yang besar sebelah, dengan capi kanannya berukuran lebih kecil dari yang kiri.

Melansir laman resmi BRIN, diketahui bahwa kondisi tersebut bukan karena pernah terpotong lalu tumbuh lagi, melainkan memang ciri morfologinya yang khas.

“Memiliki tubuh berukuran kecil dengan ukuran sekitar 10 mmx 8.8 mm, dapat dipastikan kepiting ini bukan jenis pemanjat,” jelas Daisy.

“Untuk menemukannya pun perlu ketelitian, karena kepiting ini hidup di tepi anak sungai yang dangkal dengan substrat kerikil dan batu. Kepiting ini sangat suka bersembunyi dibalik serasah daun dan akar,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa genus Lepidothelphusa sendiri sebelumnya terbagi dalam enam spesies, yaitu L. cognettii, L. flavochela, L. limau, L. loi, L. padawan, dan L. sangon.

“Semuanya dari Sarawak bagian barat, Malaysia Timur,” imbuh Daisy.

Adapun etimologi nama Lepidothelphusa menneri diambil dari nama Jochen K. Menner, yaitu orang yang pertama kali memberi tahu peneliti tentang keberadaan spesies ini di Kalimantan.

Menner juga berperan penting dalam memfasilitasi pengumpulan spesimen dengan penduduk di Sintang untuk tujuan penelitian.

Ancaman eksploitasi

Status konservasi kepiting tiga warna hingga kini masih sulit dilakukan karena wilayah penyebarannya belum secara tepat diketahui.

Akan tetapi, kolektor lokal justru mengumpulkannya untuk diperdagangkan ke Singapura, Cina, dan Eropa.

Hal tersebut dinilai berpotensi menimbulkan ancaman, mengingat sebagian besar spesies Lepidothelphusa mempunyai ukuran induk yang kecil dengan kemampuan bertelur yang terbatas, yakni sekitar 21 butir.

Eksploitasi jenis ini sebagai peliharaan pun pada akhirnya membuat statusnya perlu dipertimbangkan dianggap rentan.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru