21.2 C
Indonesia

Mengungsi ke Jalur Gaza, Warga Ukraina Ini Sebut Palestina Lebih Aman Dibanding Negaranya

Must read

PALESTINA – Organisasi dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa ada sekitar 3,38 juta warga Ukraina yang telah melarikan diri dari negara mereka sejak invasi Rusia 24 Februari lalu. Kebanyakan dari mereka mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Polandia, Moldova, dan lainnya.

Dua orang di antara keseluruhan pengungsi yang dipastikan akan terus bertambah itu memilih Palestina sebagai tempat berlindung mereka. Meskipun keadaan kedua lokasi tidak jauh berbeda, keduanya merasa Jalur Gaza, Palestina, saat ini lebih aman dibanding Ukraina.

Mereka adalah Victoria Roger dan Ibrahim Saidam, sepasang suami-istri sekaligus mahasiswa asal Kota Vinnytsia, di barat daya Ukraina, sekitar 4 jam dari ibu kota Kyiv.

Baca Juga:

Palestina sendiri adalah negara asal Ibrahim. Kepergian keduanya meninggalkan keluarga Victoria, teman-teman mereka, serta studi farmasi yang masih ditempuh Victoria dan studi kedokteran yang ditempuh Ibrahim di bawah bayang-bayang serangan Rusia.

“Kami meninggalkan teman dan keluarga kami dan kami tidak tahu apa-apa tentang keberadaan mereka,” kata Victoria seperti dilansir dari Anadolu.

Victoria mengaku bahwa ada kekhawatiran dalam dirinya untuk tinggal di Jalur Gaza, mengingat serangan Israel yang dapat datang kapan saja. Dengan begitu, situasinya tidak akan berbeda dengan situasi di rumahnya di Ukraina.

Akan tetapi, untuk sekarang, wilayah Palestina menurutnya lebih aman dibanding Ukraina.

“Suami saya orang Palestina dari Jalur Gaza. Karena pemboman Rusia, kami tidak punya pilihan selain pindah ke tempat suami saya berasal, yaitu Gaza,” katanya.

Selain itu, Victoria juga merasa lega karena keluarga Ibrahim dan lingkungan rumahnya yang menyambut keduanya dengan sangat baik.

Ia berharap, baik warga Palestina dan Ukraina dapat hidup dengan aman dan bahagia.

Sementara itu, Ibrahim mengecam keadaan di Vinnytsia, mengatakan bahwa kondisi di sana “menakutkan” dan “sangat menghancurkan”, sama seperti yang pernah ia alami di Jalur Gaza dahulu.

Jika konflik Rusia-Ukraina telah selesai nanti, ia mengatakan akan kembali ke Ukraina guna menyelesaikan studi dan bertemu dengan keluarga istrinya lagi.

Selain jumlah pengungsi, PBB juga telah mengantongi data korban jiwa dan terluka sejak hari pertama invasi, yaitu sebanyak 902 warga sipil dinyatakan tewas dan sekitar 1.459 dilaporkan terluka.

Meskipun begitu, PBB sendiri meyakini bahwa angka sebenarnya di lapangan lebih tinggi dari yang mereka miliki. Hal ini dikarenakan sulitnya verifikasi sebagai buntut dari keadaan yang tidak stabil.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru