20.7 C
Indonesia

Mengenal Brent Renaud, Jurnalis Asing Pertama yang Tewas di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

Must read

UKRAINA – Kabar tewasnya seorang jurnalis asal Amerika Serikat di salah satu kota di Ukraina pada hari Minggu (13/3) menarik perhatian internasional. Pasalnya, ia dilaporkan meregang nyawa setelah ditembaki tentara Rusia yang tengah menginvasi negara tersebut ketika akan meliput keadaan para pengungsi.

Banyak pihak mengatakan Rusia telah melanggar hukum internasional dengan menyerang jurnalis yang sedang bertugas meliput kebenaran di suatu daerah konflik.

Akibat insiden itu, dua orang jurnalis lainnya yang berada dalam kendaraan yang sama dikabarkan terluka.

Baca Juga:

Adapun jurnalis yang tewas berhasil diidentifikasi sebagai Brent Renaud. Selain menjadi jurnalis, ia juga dikenal sebagai seorang pembuat film, fotografer, dan juru kamera dokumenter yang berbakat.

Renaud lahir dengan nama Brent Anthony Renaud di Kota Memphis, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, pada 13 Oktober 1971. Ia lahir dari pasangan Louis Renaud (ayah) yang bekerja sebagai sales dan Georgan Freasier (ibu) yang bekerja sebagai pekerja sosial.

Sebagai seseorang yang berfokus pada hal-hal yang bersifat humanis, kemanusiaan, dan semacamnya, Renaud sering bertugas di daerah-daerah konflik sepanjang karirnya.

Bersama dengan saudaranya yang bernama Craig, ia pernah meliput perang di Afghanistan dan Irak, gempa bumi yang melanda Haiti pada 2010 lalu, krisis politik di Libya dan Mesir, hingga konflik di Afrika.

Selain itu, keduanya juga pernah membuat liputan tentang kartel narkoba di Meksiko serta krisis pengungsi di Amerika Tengah yang ramai pada periode 2017 hingga 2018 lalu.

TIME mengungkap keberadaan Renaud di Ukraina adalah untuk mengerjakan proyek TIME Studios yang berfokus pada krisis pengungsi global.

Namun sayangnya, ajal lebih dulu menjemput jurnalis top tersebut dengan peluru yang ditembakkan ke lehernya sebelum proyek itu rampung.

Hingga kini, belum diketahui apakah Craig juga ikut terbang ke Ukraina bersama saudaranya atau tidak.

“Kami sangat terpukul dengan hilangnya Brent Renaud,” tulis para pejabat TIME lewat keterangan resmi yang dipublikasikan pada Minggu siang waktu Amerika Serikat.

“Sebagai pembuat film dan jurnalis pemenang penghargaan, Brent sering menangani cerita terberat di seluruh dunia bersama saudaranya Craig Renaud,” lanjutnya.

Sebelumnya, Renaud sempat dikira bekerja untuk New York Times karena ditemukannya kartu identitas media tersebut di tubuhnya saat proses evakuasi.

Akan tetapi, New York Times mengatakan bahwa Renaud tidak lagi bekerja untuk mereka dan kartu yang dibawanya adalah kartu yang dikeluarkan bertahun-tahun lalu.

“Kami sangat sedih mendengar kematian Brent Renaud. Brent seorang fotografer dan pembuat film berbakat yang telah berkontribusi kepada The New York Times selama bertahun-tahun,” kata juru bicara media tersebut dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter.

“Laporan terbaru yang beredar tentang ia bekerja untuk Times karena ia mengenakan lencana press Times yang dikeluarkan untuk sebuah tugas bertahun-tahun lalu,” lanjut pertanyaan tersebut.

Selain pernah bekerja untuk TIME dan New York Times, Renaud juga diketahui pernah bekerja di sejumlah media ternama lainnya seperti HBO, NBC, Al Jazeera, dan The Boston Globe.

Renaud kemudian diklaim sebagai jurnalis asing pertama yang tewas di konflik Rusia-Ukraina.

Dilansir dari BBC, kematiannya terjadi kurang dari dua minggu setelah kematian jurnalis Ukraina Yevhenii Skaum yang bekerja sebagai operator kamera untuk saluran televisi Ukraina LIVE.

Ia dinyatakan tewas setelah sebuah menara transmisi TV di Kviv terkena tembakan.

Beberapa hari kemudian, seorang jurnalis asal Inggris yang juga meliput konflik di Ukraina dilaporkan ditembak dan terluka setelah mendapat kecaman di Kyiv.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru