27.4 C
Indonesia

Menengok Kawasan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Trauma dan Harapan Warga Akan Masa Depan

Must read

JAKARTA – Hujan masih mengguyur Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ketika tim The Editor menyambanginya awal pekan lalu.

Rumah-rumah yang hangus terbakar dua minggu sebelumnya masih berusaha berdiri dengan kepayahan di tengah cuaca dingin yang merepotkan.

Para penghuninya tentu tak lagi menetap di sana. Sebagian dari mereka dikabarkan menerima bantuan hunian kontrakan, sementara yang lain tinggal bersama sanak saudara.

Rumah-rumah itu, bersama beberapa orang di dalamnya, tak lain adalah target sambaran Si Jago Merah awal bulan ini, tepatnya pada Jumat (3/3) malam waktu setempat.

Bau menyengat dari Depo Pertamina yang berada sangat dekat dengan pemukiman penduduk menjadi sinyal bahaya pada malam itu yang langsung mengacaukan suasana.

Tidak ada bangunan yang tersisa saat Depo Plumpang Pertamina terbakar (Foto: Khopipah Indah Lestari/ Tanah Merah/ Jakarta Utara/ Selasa, 14 Maret 2023/ THE EDITOR)

Tak lama kemudian, seperti yang ditakutkan, terjadi ledakan yang amat besar dan menciptakan kobaran api yang sama besarnya.

Api itu dengan cepat menjalar, melalap puluhan rumah di dekatnya serta mengorbankan beberapa orang.

Hingga dua minggu setelahnya, rumah-rumah itu masih berdiri sebagai saksi atas betapa mengerikannya peristiwa malam itu.

Alizar Tanjung, seorang penjual nasi Padang di gang RT 6 RW 9 Kelurahan Rawa Badak Selatan, mengaku langsung melarikan diri bersama keluarganya kala bau menyengat dari Depo Pertamina pertama kali tercium.

Mereka melarikan diri sejauh mungkin demi terhindar dari ancaman yang lebih besar dari bau yang tak menyenangkan itu–kobaran api kalau-kalau ledakan terjadi.

Dan yang dikhawatirkan nyatanya benar terjadi. Beruntung ia sekeluarga telah berada di lokasi yang aman kala yang tak diharapkan itu menjadi kenyataan.

Pria yang akrab dipanggil Al itu kemudian baru kembali ke rumahnya ketika kobaran api berhasil dijinakkan, sekitar pukul dini hari pada Sabtu (4/3).

Foto: Khopipah Indah Lestari/ Tanah Merah/ Jakarta Utara/ Selasa, 14 Maret 2023/ THE EDITOR

Dan untuk beberapa malam setelahnya, memori atas peristiwa itu masih menghantui.

“Iya, tiap malam beberapa hari setelahnya, masih trauma takut kejadian lagi,” katanya.

Al juga tidak berjualan hingga hampir satu minggu setelah kejadian. Selain karena akses jalan yang ditutup, banyaknya bantuan yang berdatangan juga membuatnya khawatir usahanya tidak akan laku.

“Kan banyak yang dapat bantuan, saya kan jualan nasi, takut malah nggak untung,” jelasnya.

Atas kejadian ini, Al yang telah menjadi warga setempat sejak tahun 2020 lalu mendukung wacana pemindahan Depo Pertamina Plumpang ke kawasan milik Pelindo.

Menurutnya, langkah itu akan menjauhkan para warga dari bahaya dan ancaman akan kejadian serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Korban Kebakaran Depo Pertamina Tanah Merah: Jangan Politisasi Musibah Warga Indonesia

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru