JAKARTA – Video trailer sebuah film yang akan dirilis biasanya diunggah beberapa bulan sebelum hari H perilisannya.
Video itu umumnya mencakup rangkaian adegan-adegan penting di dalam film yang ditujukan untuk memberikan semacam gambaran mengenai apa yang bisa diharapkan penonton dari film tersebut.
Jika trailer diunggah terlalu jauh dari tanggal perilisannya, ada kemungkinan masyarakat sudah tidak lagi tertarik dengan film tersebut.
Dengan hype yang berkurang, jumlah penonton bisa jadi tidak lagi sesuai dengan perkiraan.
Belum lagi dengan penilaian bahwa film tersebut nyatanya tidak sesuai dengan harapan yang tumbuh selama berbulan-bulan.
Calon penonton yang sebelumnya masih berkeinginan menonton pun bisa jadi mundur dari niatnya–membuat jumlah penonton semakin berkurang dari perkiraan.
Akan tetapi, bagaimana jika trailer diunggah 100 tahun sebelum film itu dirilis? Apakah asumsi-asumsi tersebut akan terjadi?
Terdengar tak masuk akal, namun nyatanya benar adanya. Film yang dimaksud adalah karya eksperimen yang ditulis oleh John Malkovich, “100 Years”.
Disutradarai oleh Robert Rodriguez, film tersebut dijadwalkan dirilis “not coming soon” (tidak secepatnya), tepatnya pada 18 November 2115.
Dengan asumsi bahwa film itu tidak akan ditonton oleh orang-orang pada masa kini, pihak pembuat film pun menyematkan tagline “The Movie You Will Never See” (Film Yang Tidak Akan Pernah Anda Tonton).
Adapun trailer “100 Years” telah diunggah pada 2015 lalu. Total ada tiga trailer yang diunggah, dengan masing-masingnya menampilkan tiga kemungkinan masa depan yang berbeda-beda.
“Konsepnya adalah kami akan membuat film yang tidak akan ditonton dalam seratus tahun,” tutur Malkovich dalam video promosi bertajuk “100 Years: The Movie You’ll Never See Featurette”.
Ketiga trailer tersebut pun tidak memberikan banyak bocoran mengenai apa yang ada di dalam film.
Trailer-trailer tersebut hanya menampilkan proses pembuatan sebotol konyak dari brand Louis XIII yang disimpan di dalam brankas selama 100 tahun.
Setelah seratus tahun berlalu, Malkovich yang berperan sebagai protagonis pria datang kembali untuk melihat brankas itu terbuka.
Ketika tiba, ia disambut oleh seorang protagonis wanita yang diperankan oleh aktris Taiwan Shuya Chang.
Keduanya kemudian dikejutkan oleh seorang antagonis pria yang diperankan oleh Marko Zaror (akan muncul di film “John Wick: Chapter 4”).
Yang membedakan ketiga trailer tersebut hanyalah suasana seratus tahun kemudian yang berangkat dari kemungkinan-kemungkinan yang ada saat ini.
Ada yang menampilkan masa depan sebagai masa hidupnya teknologi super canggih, masa depan dipenuhi pohon dan tumbuhan liar, hingga masa depan yang kacau karena konflik.
Selain itu, semuanya sama. Mulai dari adegan, dialog, hingga gerak-terik ketiga tokoh secara umum.
“Pembuat film menciptakan sesuatu untuk dilihat orang, dan ini menjadi sebuah ide yang cukup menggoda,” ungkap Rodriguez.
“Tentang bagaimana kalau saya tidak pernah mengetahui siapakah yang akan jadi penonton saya … dalam dunia di mana semuanya serba instan ini, kita memang bisa melihat segalanya di saat itu juga.
“Lalu bagaimana kalau kita membuat karya seni yang tak dapat dinikmati oleh penonton di masa saat ini?” imbuhnya.
Dengan waktu perilisannya yang masih sangat lama, salinan fisik film “100 Years” disimpan di dalam brankas berteknologi tinggi yang akan terbuka secara otomatis pada 18 November 2115.
Brankas tersebut terbuat dari bahan anti-peluru sehingga keamanan salinan film di dalamnya terjamin.
Meskipun baru akan dirilis berpuluh-puluh tahun dari sekarang, film tersebut telah memiliki setidaknya seribu calon penonton karena undangan perilisannya telah disebar.
Seribu orang dari seluruh dunia, termasuk Malkovich dan Rodriguez, telah menerima sepasang tiket berbahan logam yang dapat mereka wariskan ke keturunan mereka.
Apakah Anda akan memberitahukan tentang film ini ke anak-cucu Anda?