24.7 C
Indonesia

Menengok Bungker Perang Dunia II Yang Diubah Jadi Lahan Pertanian Bawah Tanah

Must read

INGGRIS – Di kawasan Clapham, London, Inggris, sekitar 30 meter di bawah permukaan tanah, sebuah bungker dari masa Perang Dunia II diubah menjadi lahan pertanian.

Di terowongan sepanjang satu kilometer itu, Zero Carbon Farms memproduksi berbagai macam sayuran dengan sistem pertanian bawah tanah (underground farming).

Beberapa di antaranya adalah sayuran hijau, kemangi, bawang kucai, dan kacang polong.

Baca Juga:

Dilansir dari Mongabay, perusahaan rintisan (start-up) itu menggunakan teknologi hidroponik mutakhir dan pencahayaan LED yang didukung energi terbarukan untuk menghasilkan sayuran segar.

Dengan menanam di atas karpet daur ulang, mereka bisa melakukan panen hingga 60 kali dalam setahun–enam kali lipat lebih sering dari pertanian konvensional.

Melalui cara ini juga, perusahaan itu dapat menghemat 70–90% air dan 95% pupuk dari pertanian biasa melalui sistem ini.

Hal itu kemudian dipandang sebagai solusi utama untuk tantangan ketahanan pangan yang ditimbulkan oleh ekspansi populasi pada saat perubahan iklim dan geopolitik yang mengancam pasokan.

Tidak hanya di Inggris, pertanian bawah tanah juga mulai dilakukan oleh beberapa pihak di sejumlah negara, seperti di Prancis, Kanada, dan Korea Selatan.

Di Korea Selatan, sistem ini telah hadir di areal bawah tanah Stasiun Sangdo sejak tahun 2019. Kawasan itu disulap menjadi kawasan pertanian yang diberi nama Metro Farm.

Hasilnya pun cukup memuaskan. Sebanyak 30 kilogram sayuran dapat dihasilkan setiap harinya dengan kecepatan 40 kali lebih efisien ketimbang  pertanian di permukaan tanah.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru