26.4 C
Indonesia

Mencairnya Gletser di Swiss Ungkap Keberadaan Mayat Pendaki Yang Hilang

Must read

SWISS – Keberadaan jasad seorang pendaki gunung asal Jerman yang hilang 37 tahun lalu belum lama ini terungkap–berkat mencairnya gletser di Pegunungan Alpen Swiss.

Pada 12 Juli, para pendaki di Gletser Theodul di selatan Zermatt, Swiss, melihat sisa-sisa manusia yang mengintip dari es yang mencair, di samping sepatu hiking dan crampon–perangkat traksi berduri yang dipasang para pendaki di sepatu mereka.

Jenazah itu kemudian dikirim ke unit kedokteran forensik di Rumah Sakit Valais di kota terdekat Sion.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, analisis DNA memastikan bahwa jenazah itu tak lain adalah seorang pendaki berusia 38 tahun yang hilang di gunung pada tahun 1986, menurut pernyataan yang diterjemahkan dari polisi Valais.

“Gletser yang menyusut semakin membawa pendaki gunung, yang menghilang beberapa dekade lalu,” kata pernyataan polisi, dikutip dari Live Science.

Gletser sangat penting untuk keamanan air di Swiss karena mereka menyimpan tumpukan salju dalam jumlah besar pada musim dingin yang mencair ke sungai sepanjang musim panas, memasok air bersih bagi masyarakat setempat.

Akan tetapi, seiring percepatan perubahan iklim, gletser Swiss mencair dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, dengan volume esnya berkurang 6% pada tahun 2022 saja, menurut Jaringan Pemantauan Gletser Swiss (GLAMOS).

Ini bukan pertama kalinya mayat muncul dari kuburan glasial mereka yang mundur di Pegunungan Alpen.

Pada tahun 2017, dua mayat yang terawetkan ditemukan di Gletser Tsanfleuron di Pegunungan Alpen Barat yang kemungkinan telah ada di sana sejak 1942.

Tahun lalu, pendaki gunung menemukan reruntuhan dan banyak mayat dari kecelakaan pesawat tahun 1968 di Gletser Chessjen di Valais, menurut Insider Business.

Selain mayat manusia, artefak-artefak kuno juga telah muncul dari es yang mencair di seluruh Eropa, termasuk sandal Zaman Besi dan sepatu berusia 3.000 tahun, keduanya ditemukan di bongkahan es yang mencair di pegunungan di Norwegia.

“Penemuan arkeologi dari es adalah lapisan perak kecil untuk pemanasan global,” arkeolog Lars Pilø, yang mengepalai proyek Secrets of the Ice di pegunungan Norwegia tengah, sebelumnya mengatakan kepada Live Science sehubungan dengan artefak yang baru ditemukan yang ditemukan di dalam es.

“Es yang mencair telah menampakkan dirinya sebagai freezer yang sangat dalam,” katanya.

 

Sumber: Live Science

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru