20 C
Indonesia

Mega Korupsi Pertamina Jadi Ujian Tahun Pertama Pemerintahan Presiden Prabowo

Must read

THE EDITOR – Di awal tahun pertama pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka harus dihadapkan pada kisruh korupsi yang mencengangkan seluruh dunia dimana negara rugi hingga 1 kuadriliun harus ditelan karena dugaan penyelewengan di pengadaan tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Subholding di periode tahun 2018 – 2023.

Pertamina Subholding yang dimaksud adalah PT Pertamina Patra Niaga yang memang fokus pada bidang perdagangan olahan minyak bumi. Perusahaan ini bertugas untuk menyuplai BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk kebutuhan industri darat seperri pertambangan, energi, perkebunan serta kebutuhan BBM bunker di sektor maritim.

Namun, pada Senin, 24 Februari 2025 kemarin, Kejaksaan Agung membongkar kasus korupsi di tubuh PT Pertamina Patra Niaga. Ternyata, lembaga ini menemukan ada upaya pengoplosan dengan mengubah RON (research octane number) untuk menghasilkan BBM jenis Pertamax.

Baca Juga:

Di lapangan, Kejaksaan menemukan RON 88 dicampurkan dengan RON 92 agar bisa dipasarkan dengan harga normal RON 92. Dengan kata lain, masyarakat yang membeli BBM jenis Pertamax tapi hanya mendapatkan standar BBM jenis Pertalite.

Negara dikabarkan rugi hingga 1.000 triliun atau setara dengan 1 kuadriliun. Istilah bilangan ini memang sedang tren dibicarakan oleh publik di jagat media sosial sejak tahun 2024 lalu karena kasus hutang piutang yang angkanya selangit.

ADA PEMAIN PENGGANTI BARU DI INDUSTRI MINYAK

Jaksa Agung Burhanuddin dalam acara Gaspol yang ditayangkan oleh Kompas.com pada Jumat, 14 Maret 2025 kemarin membantah bahwa pengusutan atas kasus korupsi di badan Pertamina bukan bagian dari pertukaran pemain pengganti di industri minyak.

Internal Pertamina yang masih disoroti ini ternyata tidak menghentikan langkah beberapa oknum yang ingin mengambil keuntungan.

Karena dari penelusuran di periode bulan Februari hingga maret 2025 ini, The Editor menemukan fakta bila sejumlah pemain baru dikabarkan telah hadir di beberapa anak perusahaan Pertamina.

SS, salah satu staf yang bekerja di Pertamina Holding mengatakan bila dalam sebulan terakhir ini mereka didatangi oleh beberapa orang.

Kehadiran mereka adalah meminta tempat dalam beberapa proyek yang berkaitan dengan anak perusahaan Pertamina.

“Kami didatangi dan diminta untuk bertemu. Mereka datang ke perusahaan holding dan berbicara langsung,” kata SS yang enggan disebutkan namanya itu.

PRESEDEN BURUK INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL

Pengamat Ekonomi dan Politik, Anthony Budiawan mengatakan bila kasus korupsi di anak perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) memang bukan hal baru. 

Namun, Ia mengingatkan bila kasus korupsi semacam ini bila tidak diselesaikan hingga tuntas maka akan menambah preseden buruk Indonesia bagi investor asing.

Mengingat, begitu banyak perusahaan asing yang menolak berinvestasi di Indonesia seperti Apple, Tiktok,  Tesla, Starlink, Nvidia hingga yang terbaru perusahaan anak negeri asal Aceh bernama Indonesia Airlines Group.

Kasus korupsi di Pertamina Patra Niaga ini terjadi sejak tahun 2018 – 2023. Bila dibagi, maka tahun 2023 2018 itu kementerian BUMN dipegang oleh Rini Sumarno. 

Sementara itu, di tahun 2019 – 2023 posisi serupa dipegang oleh Erick Thohir yang berlanjut hingga tahun 2025 ini.

Pria keturunan Tionghoa ini juga mengatakan bila kasus korupsi yang melibatkan Erick Thohir tidak sebatas kasus di PT Pertamina saja.

Ia mencontohkan kasus dugaan skandal investasi Telkomsel ke perusahaan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menurutnya juga masih sangat lekat diingat oleh masyarakat dimana potensi kerugian negara mencapai Rp 6,4 triliun.

“Mau berapa investor lagi yang tidak mau pilih Indonesia?” tanya Anthony.

Tapi, meski demikian, Anthony tetap optimis dengan ditemukannnya kasus-kasus korupsi baru oleh Kejaksaan Agung menjadi titik terang yang dinanti oleh banyak pihak.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru