30.4 C
Indonesia

Masyarakat Indonesia Tidak Perlu Marah Saat Membahas Sejarah Perang Salib

Must read

Seorang turis tengah berfoto di depan Hagia Sofia diantara pengunjung lain yang lalu lalang (Fotografer: Elitha Evinora Tarigan)

JAKARTA – Rita menjelaskan bahwa kekalahan Konstantinopel atau sekarang disebut Istanbul, atas kaum Utsmaniyah pada tahun 1453 menurutnya harus jadi kebanggaan tersendiri bagi umat Muslim karena Perang Salib dimenangkan oleh Kesultanan Utsmaniyah.

Rita sangat berharap di masa depan nanti tidak ada lagi kemarahan masyarakat Indonesia saat berbicara tentang sejarah Perang Salib. Karena kemenangan Kesultanan Utsmaniyah merupakan babak baru bagi kejayaan dunia Islam di Turki.

Baca Juga: Desain Arsitektur Masjid Biru Istanbul Mirip Dengan Museum Hagia Sofia

“Jadi ini adalah friksi Perang Salib yang seharusnya mereka (Islam) senang karena Eropa kalah,” jelas Rita beberapa waktu lalu.

Belajar dari sejarah Konstantinopel, lanjutnya, kekalahan Eropa dalam Perang Salib justru jadi pemicu munculnya babak baru kolonialisme. Dalam perjalanannya, di Indonesia sendiri mulai terjadi penginjilan.

“Eropa mulai masuk ke Indonesia dan mulai terjadi penginjilan. Ini yang membuat Islam marah seolah kita kembali ke crusade (Perang Salib) bahwa kristen adalah agama barat,” jelasnya.

“Eropa kalah (dalam Perang Salib) tapi bangkit lewat Kolonialisme, tapi mereka (masyarakat Muslim Indonesia) marah karena masuknya Kolonialisme. Balutan masa lalu ini tetap PR (pekerjaan rumah) bersama,” tutupnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru