AMERIKA SERIKAT – Untuk pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir, Majelis Tinggi Parlemen Amerika Serikat membicarakan UFO (unidentified flying object) atau Benda Terbang yang Tak Teridentifikasi, menyinggungnya sebagai potensi keamanan nasional.
Agenda ini menyusul semakin banyaknya laporan mengenai penampakan benda asing tersebut yang masuk ke database. Totalnya diperkirakan telah mencapai 400 insiden.
Dilansir dari Kompas, Wakil Direktur Intelijen Angkatan Laut AS Scott W Bray menjelaskan bahwa mereka masih belum menemukan sesuatu yang berasal dari nontersetrial, meski ada insiden yang tidak dapat dijelaskan.
Menurutnya, tak satupun objek yang didokumentasikan telah berusaha untuk berkomunikasi dengan penerbang AS maupun adanya upaya dari pihaknya untuk berkomunikasi dengan mereka.
Oleh karena itu, pemerintah AS dalam sidang yang digelar pada hari Selasa (17/5) ini pun tidak dapat mengonfirmasi ada atau tidaknya kehidupan di luar bumi.
Meskipun begitu, Bray mengatakan bahwa kemungkinan tersebut tidak dikesampingkan oleh para analis pertahanan dan intelijen.
Adapun fokus dalam sidang ini memang diarahkan pada keamanan nasional terhadap “musuh” yang belum teridentifikasi ini.
Anggota Kongres dari Partai Republik asal Arkansas Rick Crawford mengatakan bahwa penyelidikan ini bukanlah untuk “menemukan pesawat dari angkasa luar namun untuk menemukan data intelijen yang penting”.
“Ketidakmampuan mengerti objek di wilayah udara kita yang sensitif bisa berarti kegagalan intelijen, sesuatu yang ingin kita hindari,” ujarnya, dikutip dari detik.
Sejalan dengan Crawford, Ketua subkomite Kongres juga menekankan pentingnya memperlakukan isu ini sebagai isu serius.
Menurutnya, para pejabat telah lama mengesampingkan isu UFO bahkan menciptakan stigma yang menghalangi analisis intelijen lebih lanjut.
“Fenomena udara tidak dikenal adalah potensi ancaman keamanan nasional dan patut diperlakukan demikian. Sudah terlalu lama, stigma tentang UAP (fenomena udara tidak dikenal) menghalangi analisis intelijen yang baik,” ujarnya, dikutip dari VOA.
“Pilot enggan melaporkan [fenomena UFO] atau ditertawakan saat melakukannya. Pejabat Departemen Pertahanan tidak membuka masalah ini atau bahkan menutupi sepenuhnya, karena takut pada komunitas keamanan nasional yang skeptis.
“Sekarang kita tahu lebih baik. UAP memang tidak bisa dijelaskan. Benar … namun itu semua nyata. Itu semua harus diselidiki. Dan banyak ancaman mereka yang perlu dimitigasi.” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan AS bidang intelijen Ronald Moultrie mengatakan bahwa Pentagon tengah berusaha menghilangkan stigma tersebut.
Selain itu, Pentagon juga disebutkan mendorong para pilot serta anggota militer lainnya untuk melaporkan apapun yang mereka lihat berbeda dari hal-hal biasanya.
“Departemen Pertahanan AS berpendapat bahwa dengan menggabungkan data yang terstruktur dengan tepat dan dikumpulkan dengan analisis ilmiah yang seksama, objek apa pun yang kita temui kemungkinan besar dapat diisolasi, dicirikan, diidentifikasi, dan, jika perlu, dimitigasi,” paparnya.
“Kami tahu anggota kami telah menyaksikan fenomena udara tidak dikenal, dan karena UAP menimbulkan potensi keselamatan penerbangan dan risiko keamanan secara umum, kami berkomitmen pada upaya yang terfokus untuk menentukan asal-usulnya,” imbuhnya.