YAMAN – Pada Maret tahun lalu, kelahiran seorang bayi di Al Bayda, Yaman, mengejutkan orang-orang di sekitarnya.
Ia lahir dalam kondisi hanya memiliki satu soket mata dan satu saraf optik.
Meskipun lama hidupnya di dunia tak lebih dari tujuh jam, kisahnya masih menarik perhatian banyak orang hingga kini.
Seorang jurnalis bernama Karim Zarai adalah orang pertama yang mengunggah foto bayi itu ke dunia maya–yang langsung disambut dengan kehebohan netizen.
“Ini adalah kasus langka yang dikenal di mitologi Yunani,” ujar Zarai sebagaimana ditulis Gulf News.
Dilansir dari VIVA, kasus itu bukanlah yang pertama kali terjadi di dunia. Tahun 1766 tercatat sebagai tahun pertama kasus itu ditemukan pada makhluk hidup.
Adapun kondisi itu dikenal dengan sebutan cyclopia dalam dunia medis, yaitu kondisi cacat yang dianggap sebagai salah satu yang paling langka di dunia.
Nama lainnya adalah alobar holoprosencephaly. Kondisi ini biasanya terjadi pada 1 dari 100 ribu bayi baru lahir.
Melansir detikinet, cyclopia terjadi ketika bagian otak depan tidak membelah dengan sempurna.
Kondisi ini sering menyebabkan keguguran atau kelahiran mati.
Hal itu karena kondisi ini biasa menyebabkan bayi memiliki masalah kesehatan lain, karena adanya malformasi otak bayi sejak awal kehamilan.
Meskipun begitu, belum ada yang tahu pasti penyebab yang dapat memicu terjadinya cyclopia.
Cara untuk mencegah dan mengobatinya pun belum ditemukan hingga saat ini.
Pada tahun 2018 lalu, Indonesia juga menjadi saksi lahirnya seorang bayi dengan cyclopia.
Bayi tanpa hidung dan satu mata itu lahir di Mandailing Natal, Sumatera Utara, dengan berat 2,4 kg (5,3 lb) dan detak jantung di bawah 100 bpm.
Sama seperti bayi yang lahir di Yaman, makhluk mungil itu juga meninggal tujuh jam setelah lahir.