EL SALVADOR – Federasi sepak bola El Salvador mengenakan denda dan larangan stadion selama 12 bulan pada Alianza FC menyusul kerusuhan maut di Stadion Cuscatlán Sabtu (20/5) lalu.
Kurang dari 20 menit setelah pertandingan Alianza FC melawan Club Deportivo Fas dimulai, para suporter mencoba memasuki stadion dengan menyerang dan merobohkan salah satu pintu masuk.
Akibatnya, kerusuhan pun tak dapat terhindarkan hingga dua belas orang dinyatakan tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Federasi menyatakan Alianza harus memainkan pertandingan kandangnya secara tertutup selama setahun.
Komite disiplin asosiasi sepak bola El Salvador mengatakan Alianza, tim yang menjadi tuan rumah dalam pertandingan pada Sabtu, harus disalahkan atas insiden tersebut.
Panitia menemukan bahwa langkah-langkah keamanan dan kontrol akses ke stadion, yang memiliki kapasitas lebih dari 40.000 orang, “jelas tidak cukup dan kurang”.
Dalam laporannya, panitia mengatakan Alianza “tidak mengadopsi langkah-langkah yang kondusif untuk mencegah peristiwa tersebut, atau melakukannya dengan lalai”.
Klub itu juga harus membayar denda sebesar $30.000 (sekitar Rp448 juta) sementara saingan mereka, Fas yang berbasis di Santa Ana, dinyatakan sebagai pemenang leg kedua perempat final, yang dimainkan pada saat kecelakaan itu terjadi.
Media lokal melaporkan bahwa akses ke stadion berjalan sangat lambat pada Sabtu, menyebabkan ratusan penggemar berkumpul di satu-satunya gerbang menuju area paling populer di stadion.
Kepala Perlindungan Sipil Mauricio Arriaza mengatakan bahwa “400 hingga 500 orang” berdesakan di depan gerbang.
Cuplikan pertandingan menunjukkan para penggemar yang putus asa berlari ke lapangan untuk mengingatkan para pemain akan himpitan tersebut.
Setelahnya, orang-orang terlihat berbaring di lapangan sementara yang lain mencoba memberi mereka air dan menggunakan kaus untuk mengipasi mereka.
Presiden El Salvador Nayib Bukele mengatakan penyelidikan menyeluruh atas insiden itu akan dilakukan.
“Semua orang akan diselidiki: tim, ofisial, stadion, mereka yang menjual tiket, liga, federasi, dan lain-lain. Siapa pun yang bertanggung jawab, mereka tidak akan bebas dari hukuman,” katanya.
Sumber: BBC